Lombok Tengah (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah membentuk tim terpadu untuk penanganan kemunculan buaya liar di Teluk Bumbang, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
"Kami telah melaksanakan rapat koordinasi dan melakukan pembentukan tim terpadu untuk penanganan buaya itu," kata Kepala SKW I Lombok BKSDA NTB Bambang Dwidarto di Lombok Tengah, Jumat.
Ia mengatakan tim terpadu itu melibatkan petugas BKSDA, Satpol Air Polres Lombok Tengah, BPBD, Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Tengah dan pihak terkait lainnya.
"Tim terpadu ini akan melakukan penanganan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi. Artinya tim ini akan melakukan penangkapan ke depan," katanya.
Baca juga: Polisi identifikasi video penampakan buaya empat meter di Lombok Tengah
Selain membentuk tim terpadu, pihaknya juga telah memasang spanduk himbauan di sekitar lokasi munculnya buaya tersebut, agar masyarakat mengurangi aktivitas.
Kemudian, sosialisasi secara langsung kepada masyarakat telah dilakukan dengan harapan masyarakat bisa lebih waspada saat beraktivitas di sekitar lokasi.
"Itu salah satu upaya untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," katanya.
Ia mengatakan buaya ini merupakan hewan yang dilindungi pemerintah, sehingga diharapkan masyarakat tidak melakukan tindakan di luar ketentuan dan pihak akan melaksanakan upaya penanganan.
"Hewan ini harus dilindungi, kami tangkap baru diserahkan ke lokasi konservasi di Lombok Utara," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan informasi dari masyarakat, buaya ini muncul di Teluk Bumbang, Desa Mertak pada September 2024 atau menjelang ajang MotoGP Indonesia.
Selanjutnya atas informasi itu pihaknya telah melakukan tindakan dengan memasang spanduk imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat.
"Sosialisasi sudah kami lakukan dan saat ini sedang dilakukan penanganan," katanya.
"Kami telah melaksanakan rapat koordinasi dan melakukan pembentukan tim terpadu untuk penanganan buaya itu," kata Kepala SKW I Lombok BKSDA NTB Bambang Dwidarto di Lombok Tengah, Jumat.
Ia mengatakan tim terpadu itu melibatkan petugas BKSDA, Satpol Air Polres Lombok Tengah, BPBD, Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Tengah dan pihak terkait lainnya.
"Tim terpadu ini akan melakukan penanganan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi. Artinya tim ini akan melakukan penangkapan ke depan," katanya.
Baca juga: Polisi identifikasi video penampakan buaya empat meter di Lombok Tengah
Selain membentuk tim terpadu, pihaknya juga telah memasang spanduk himbauan di sekitar lokasi munculnya buaya tersebut, agar masyarakat mengurangi aktivitas.
Kemudian, sosialisasi secara langsung kepada masyarakat telah dilakukan dengan harapan masyarakat bisa lebih waspada saat beraktivitas di sekitar lokasi.
"Itu salah satu upaya untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," katanya.
Ia mengatakan buaya ini merupakan hewan yang dilindungi pemerintah, sehingga diharapkan masyarakat tidak melakukan tindakan di luar ketentuan dan pihak akan melaksanakan upaya penanganan.
"Hewan ini harus dilindungi, kami tangkap baru diserahkan ke lokasi konservasi di Lombok Utara," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan informasi dari masyarakat, buaya ini muncul di Teluk Bumbang, Desa Mertak pada September 2024 atau menjelang ajang MotoGP Indonesia.
Selanjutnya atas informasi itu pihaknya telah melakukan tindakan dengan memasang spanduk imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat.
"Sosialisasi sudah kami lakukan dan saat ini sedang dilakukan penanganan," katanya.