Jakarta (ANTARA) - Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) PT Pintu Kemana Saja (PINTU) menyatakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) saat ini memiliki peran besar dalam pemajuan aset kripto dan teknologi blockchain.
"Perkembangan AI sendiri juga memengaruhi kemajuan aset kripto dan teknologi blockchain. Mengutip data dari Coinmarketcap, terdapat lebih dari 300 token yang masuk dalam kategori AI dengan kapitalisasi pasar mencapai 34 miliar dolar AS atau sekitar Rp527 triliun," kata Head of Product Marketing PINTU Iskandar Mohammad dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat.
Disampaikannya, saat ini banyak infrastruktur AI yang digunakan industri kripto seperti Web3, Chatbot, NFT generator, trading, hingga gaming. Meski begitu, masih terdapat tantangan yang dihadapi dalam pengembangan AI, kripto, dan blockchain.
Ia mengatakan tantangan dan masa depan AI dalam kripto juga pernah diulas oleh Co-Founder Ethereum Vitalik Buterin lewat tulisannya berjudul The promise and challenges of crypto + AI application yang menyoroti semakin canggihnya teknologi blockchain dan AI dengan peningkatan jumlah kegunaan.
Baca juga: Jumlah investor kripto naik jadi 21,27 juta
Baca juga: LEEDXS komitmen bangun ekosistem keuangan digital aman
Baca juga: Jumlah investor kripto naik jadi 21,27 juta
Baca juga: LEEDXS komitmen bangun ekosistem keuangan digital aman
Namun, ada tantangan yang dihadapi yakni penggunaan AI terdesentralisasi yang dapat diandalkan dengan menggunakan blockchain dan kriptografi.
Oleh karena itu, melihat tantangan tersebut pihaknya mengambil bagian untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, sehingga bisa lebih memahami terkait peran AI dalam pemajuan aset kripto.
“Seiring meningkatnya perkembangan AI dan tumbuhnya proyek dan token terkait AI di dunia kripto, kami mengambil bagian untuk memberikan edukasi kepada investor dan trader kripto agar bisa mendapatkan informasi dan edukasi yang tepat, sehingga dapat mengambil keputusan investasi dengan bijak. Kami juga yakin, ke depan, Indonesia bisa menjadi pemain kunci dalam adopsi teknologi AI yang diharapkan dapat terus mendorong penetrasi aset kripto di Indonesia,” katanya.