Mataram (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah tamu hotel di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, menurun hingga 16,15 persen pada September 2024.

Kepala BPS Nusa Tenggara Barat Wahyudin mengatakan kasus krisis air mempengaruhi kunjungan turis ke kawasan wisata, seperti Gili Trawangan di Lombok Utara.

"Tamu yang menginap di Gili Trawangan pada bulan September sudah mulai berkurang,” ujarnya di Mataram, Jumat.

BPS mencatat jumlah tamu yang menginap di Lombok Utara sebanyak 47.355 orang pada Agustus 2024, lalu turun menjadi 39.709 orang atau setara dengan 16,15 persen pada September 2024.

Baca juga: Dispar: Pembatasan kunjungan bukan solusi atasi krisis air di Gili Trawangan

Tingkat keterisian kamar sebanyak 57,41 persen pada September 2024. Angka itu turun 11,20 persen bila dibandingkan Agustus 2024 yang mencapai 68,61 persen.

Meski dari sisi jumlah tamu dan tingkat keterisian kamar menurun, namun lama tamu menginap di Lombok Utara tetap menjadi yang tertinggi di Nusa Tenggara Barat meski sedikit mengalami penurunan.

Pada Agustus 2024, lama wisatawan menginap selama 2,65 persen dan turun menjadi 2,57 bulan berikutnya.

Baca juga: UPTD minta air terus mengalir saat liburan akhir tahun di Gili Tramena Lombok

Penurunan wisatawan ke Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air di Lombok Utara berkontribusi terhadap kenaikan jumlah tamu di Kota Mataram.

Pada September 2024, terdapat 77.261 tamu menginap di Mataram. Bahkan, tamu yang tidak mendapatkan hotel di Lombok Tengah juga menginap di Mataram.

Baca juga: Krisis air di Gili Tramena Lombok berdampak pada sektor pariwisata

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, pada 24 September 2024 Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mencabut izin izin lokasi perairan PT Tirta Cipta Nirwana. Kasus itu menimbulkan krisis air dan membuat turis enggan berwisata mengingat air adalah kebutuhan pokok.

Krisis air itu terjadi karena perusahaan air baku di kawasan tersebut dihentikan oleh pemerintah pusat karena terbukti membuang limbah yang mencemari dan merusak ekosistem laut di Gili Trawangan. Kelimpahan ikan karang di sana menurun hingga 75 persen.

Baca juga: Pj Gubernur NTB Hasanuddin atensi krisis air bersih di KSPN tiga Gili

Pewarta : Sugiharto Purnama dan Ryu Adi
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024