Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengupayakan hunian layak bagi warganya salah satunya dengan membangun sejumlah rumah susun (rusun) yang akan diprioritaskan bagi mereka yang membutuhkan.
"Setelah berbincang dengan warga yang tinggal di bawah jembatan, mereka ingin mempunyai hunian yang layak. Hujan tidak kehujanan dan banjir tidak kebanjiran. Apalagi kalau tinggal di dalam kolong jembatan tentunya penyakit sangat rentan sekali menyerang mereka," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Ini dia sampaikan saat melakukan kunjungan ke hunian warga di kolong Jembatan Pakin, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu.
Turut mendampingi peninjauan tersebut yakni Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Afan Adriansyah, Asisten Pemerintahan Sigit Wijatmoko, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kelik Indriyanto, Kepala Dinas Sumber Daya Air Ika Agustin Ningrum, dan Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim.
Baca juga: Penyediaan hunian butuh gotong royong
Teguh kemudian melanjutkan peninjauan ke Rusun Petak Habitat Ancol di Jalan Tongkol 10. Di sana, dia dan jajaran memeriksa sejumlah fasilitas rusun yang kini sudah berdiri dua menara dari sembilan yang direncanakan.
Teguh meminta Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara mendata warga yang tinggal di lokasi yang tidak layak, seperti tinggal di bawah kolong tol dan kolong jembatan. Nantinya, mereka akan diprioritaskan menempati rusun yang tidak jauh dari lokasi semula.
Baca juga: Hunian vertikal nantinya bisa dimiliki dengan syarat
"Saya instruksikan juga untuk memastikan kapasitas rusun bisa menampung berapa banyak warga. Apakah mungkin untuk mereka yang tinggal di bawah kolong tol, sebagian juga yang tinggal di kolong jembatan," ujar dia.
"Setelah berbincang dengan warga yang tinggal di bawah jembatan, mereka ingin mempunyai hunian yang layak. Hujan tidak kehujanan dan banjir tidak kebanjiran. Apalagi kalau tinggal di dalam kolong jembatan tentunya penyakit sangat rentan sekali menyerang mereka," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Ini dia sampaikan saat melakukan kunjungan ke hunian warga di kolong Jembatan Pakin, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu.
Turut mendampingi peninjauan tersebut yakni Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Afan Adriansyah, Asisten Pemerintahan Sigit Wijatmoko, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kelik Indriyanto, Kepala Dinas Sumber Daya Air Ika Agustin Ningrum, dan Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim.
Baca juga: Penyediaan hunian butuh gotong royong
Teguh kemudian melanjutkan peninjauan ke Rusun Petak Habitat Ancol di Jalan Tongkol 10. Di sana, dia dan jajaran memeriksa sejumlah fasilitas rusun yang kini sudah berdiri dua menara dari sembilan yang direncanakan.
Teguh meminta Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara mendata warga yang tinggal di lokasi yang tidak layak, seperti tinggal di bawah kolong tol dan kolong jembatan. Nantinya, mereka akan diprioritaskan menempati rusun yang tidak jauh dari lokasi semula.
Baca juga: Hunian vertikal nantinya bisa dimiliki dengan syarat
"Saya instruksikan juga untuk memastikan kapasitas rusun bisa menampung berapa banyak warga. Apakah mungkin untuk mereka yang tinggal di bawah kolong tol, sebagian juga yang tinggal di kolong jembatan," ujar dia.