Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Nusa Tenggara Barat menyambut baik langkah pemerintah pusat untuk secepatnya menurunkan harga tiket pesawat karena bila itu bisa terwujud berdampak pada meningkatnya kunjungan wisatawan.
"Kami menyambut baik rencana pemerintah itu agar harga tiket pesawat ini bisa turun. Terutama di lima destinasi super prioritas nasional. Termasuk Mandalika dan mudah-mudahan ini bisa terlaksana dan terealisasi oleh pusat," kata Kepala.Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Jamaluddin Malady di Mataram, Kamis.
Ia mengakui tingginya harga tiket pesawat cukup berdampak pada minat untuk orang atau pun wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata. Terlebih lagi NTB dengan dua pulau besarnya Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa yang menjadi destinasi wisata unggulan di tanah air.
Baca juga: Menhub sebut pemerintah berupaya tiket pesawat lebih murah
Apalagi, kata Jamaluddin, Lombok terpilih sebagai destinasi wisata alam peringkat kelima terbaik di dunia versi Travelers’ Choice Awards Best of the Best dari situs perjalanan TripAdvisor awal 2024 ini.
"Tapi bagaimana orang mau datang kalau konektivitas (penerbangan) saja masih mahal, belum mereka memikirkan akomodasi dan makan minum. Dan tingginya harga tiket pesawat ini betul-betul dirasakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara," terangnya.
Baca juga: BPPD NTB minta pemerintah tekan tingginya harga tiket pesawat
Menurut dia, pemerintah daerah tentu tidak bisa berbuat banyak terkait hal ini. Karena bukan kewenangan, namun sebagai daerah yang ter-imbas tentu hanya bisa mendorong agar pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, Kementerian BUMN bersama kementerian terkait lainnya untuk bisa mengatasi hal tersebut.
"Kita tinggal.tunggu saja sebelum 2025 ini sudah turun. Supaya apa, perputaran ekonomi daerah bisa berjalan karena banyak wisatawan datang, berbelanja dan menginap dan transportasi pun bisa jalan," ucap Jamaluddin.
Baca juga: Pemprov NTB desak pemerintah menurunkan harga tiket pesawat
Jamaluddin menambahkan bila tiket pesawat terwujud, tentu pemerintah daerah juga bergerak, satu di antaranya melakukan promosi-promosi dan memperbaiki infrastruktur destinasi, termasuk mengedepankan sapta pesona.
"Artinya destinasi kita tidak kalah dengan yang lain, tapi hanya kalah dengan konektivitas penerbangan, yakni tingginya tiket pesawat. Kita harus akui itu tiket pesawat mahal. Tapi kita berharap ini secepatnya bisa teratasi," katanya.
Baca juga: DPRD NTB meminta Kemenhub cari solusi soal mahalnya harga tiket pesawat
Baca juga: Dinas Pariwisata NTB harapkan harga tiket pesawat kembali normal
"Kami menyambut baik rencana pemerintah itu agar harga tiket pesawat ini bisa turun. Terutama di lima destinasi super prioritas nasional. Termasuk Mandalika dan mudah-mudahan ini bisa terlaksana dan terealisasi oleh pusat," kata Kepala.Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Jamaluddin Malady di Mataram, Kamis.
Ia mengakui tingginya harga tiket pesawat cukup berdampak pada minat untuk orang atau pun wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata. Terlebih lagi NTB dengan dua pulau besarnya Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa yang menjadi destinasi wisata unggulan di tanah air.
Baca juga: Menhub sebut pemerintah berupaya tiket pesawat lebih murah
Apalagi, kata Jamaluddin, Lombok terpilih sebagai destinasi wisata alam peringkat kelima terbaik di dunia versi Travelers’ Choice Awards Best of the Best dari situs perjalanan TripAdvisor awal 2024 ini.
"Tapi bagaimana orang mau datang kalau konektivitas (penerbangan) saja masih mahal, belum mereka memikirkan akomodasi dan makan minum. Dan tingginya harga tiket pesawat ini betul-betul dirasakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara," terangnya.
Baca juga: BPPD NTB minta pemerintah tekan tingginya harga tiket pesawat
Menurut dia, pemerintah daerah tentu tidak bisa berbuat banyak terkait hal ini. Karena bukan kewenangan, namun sebagai daerah yang ter-imbas tentu hanya bisa mendorong agar pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, Kementerian BUMN bersama kementerian terkait lainnya untuk bisa mengatasi hal tersebut.
"Kita tinggal.tunggu saja sebelum 2025 ini sudah turun. Supaya apa, perputaran ekonomi daerah bisa berjalan karena banyak wisatawan datang, berbelanja dan menginap dan transportasi pun bisa jalan," ucap Jamaluddin.
Baca juga: Pemprov NTB desak pemerintah menurunkan harga tiket pesawat
Jamaluddin menambahkan bila tiket pesawat terwujud, tentu pemerintah daerah juga bergerak, satu di antaranya melakukan promosi-promosi dan memperbaiki infrastruktur destinasi, termasuk mengedepankan sapta pesona.
"Artinya destinasi kita tidak kalah dengan yang lain, tapi hanya kalah dengan konektivitas penerbangan, yakni tingginya tiket pesawat. Kita harus akui itu tiket pesawat mahal. Tapi kita berharap ini secepatnya bisa teratasi," katanya.
Baca juga: DPRD NTB meminta Kemenhub cari solusi soal mahalnya harga tiket pesawat
Baca juga: Dinas Pariwisata NTB harapkan harga tiket pesawat kembali normal