Lombok Tengah (Antaranews NTB) - Jalur pendakian Gunung Rinjani melalui Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, resmi dibuka untuk membangkitkan perekonomian masyarakat sekitar kawasan taman nasional yang sempat lumpuh akibat gempa bumi Juli-Agustus 2018.

Pembukaan jalur pendakian tersebut dilakukan oleh Bupati Lombok Tengah H. Suhaili FT, bersama dengan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Sudiyono, di Aik Berik, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, Senin.

"Jalur pendakian di Aik Berik dibuka resmi hari ini dalam rangka menghilangkan dahaga pendaki pecinta Rinjani," kata Kepala BTNGR Sudiyono.

Jalur pendakian Aik Berik merupakan satu dari empat jalur pendakian resmi. Tiga lainnya yakni jalur pendakian Timbanuh, dan Sembalun di Kabupaten Lombok Timur, serta jalur pendakian di Senaru, Kabupaten Lombok Utara.

Jalur pendakian di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara, masih ditutup karena kondisinya rusak berat akibat gempa bumi sehingga membahayakan keselamatan jiwa manusia.

Menurut Sudiyono, jalur pendakian Aik Berik merupakan model kegiatan pendakian yang melibatkan multi pihak. Pada jalur tersebut akan dikembangkan secara berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dan Pemerintah Provinsi NTB.

Jalur tersebut dirasa layak untuk dibuka karena berdasarkan hasil survei memiliki potensi, sarana prasarana ketersediaan air bersih.

"Kegiatan survei melibatkan mitra, di antaranya Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, pecinta alam, pelaku wisata, Badan SAR Nasional, Dinas Pariwisata, dan TNI-Polri," ujarnya.

Jalur pendakian Aik Berik, lanjut dia, merupakan salah satu jalur pendakian yang memiliki beberapa keunikan, di antaranya berada paling dekat dengan Bandara Internasional Lombok, dan Ibu Kota Provinsi NTB (Kota Mataram).

Keunikan lainnya adalah memiliki keanekaragaman flora dan fauna. Tercatat ada 45 jenis anggrek (identifikasi tahun 2006), beberapa jenis burung, di antaranya burung endemik dan satwa prioritas nasional (celepuk Rinjani dan elang flores), musang Rinjani, dan rusa.

Sudiyono menambahkan di setiap pos peristirahatan terdapat sumber mata air, dan terdapat beberapa situs geologi dan jejak kaki Umar Maya, serta tiga destinasi top pemandangan (Pelawangan Aik Berik, Pelawangan Batu Belah dan Puncak Gunung Kondo).

"Cukup banyak peminat, namun kami batasi hanya 150 orang per hari yang boleh mendaki. Kebijakan tersebut juga berkaitan dengan pengelolaan sampah di sepanjang jalur pendakian hingga pos terakhir (tempat berkemah)," katanya. 

Pewarta : Awaludin
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024