Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr Giwo Rubianto Wiyogo menyoroti pentingnya perlindungan perempuan di ruang digital dan perlunya kolaborasi multi pihak untuk mewujudkannya.
“Perlindungan ini bukan hanya tanggung jawab penegak hukum, polisi, atau pihak keamanan, tetapi juga merupakan peran krusial dari organisasi yang dipimpin perempuan, yang memiliki potensi untuk membuat perbedaan signifikan dalam meningkatkan keamanan siber,” ujar Giwo dalam keterangannya di Jakarta, Ahad.
Hal itu disampaikan Giwo dalam seminar bertema keamanan siber pada ajang ASEAN Confederation of Women’s Organizations (ACWO) Handover yang diselenggarakan di Manila, Filipina, 7 – 11 November 2024. Giwo yang juga menjabat sebagai Sekjen ACWO itu menambahkan perempuan harus memimpin upaya untuk melindungi perempuan lain di ruang digital.
Baca juga: Kemendes PDTT harap implementasi RKDD libatkan semua pihak
Dia menambahkan, melalui kemitraan antara organisasi-organisasi perempuan seperti Kowani, ACWO, dan CICC, diharapkan dapat kesenjangan dalam dunia digital dapat teratasi. Sehingga dapat tercipta ruang digital yang lebih aman bagi perempuan di seluruh dunia.
Kowani juga telah menyelenggarakan berbagai inisiatif penting. Salah satunya adalah seminar mengenai perdamaian dan keamanan siber yang diselenggarakan dalam acara ACWO Forum dan Expo pada Oktober 2023 lalu.
Baca juga: Pj Gubernur Bali: Pegiat seni moderen dan digital Bali rawat ruang pembangunan
Kowani juga mengadvokasi pentingnya digital literasi bagi perempuan, terutama perempuan di daerah pedesaan dan perempuan yang memiliki kebutuhan khusus di Forum W20 2022.
Kowani juga bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional untuk membuat e-library, yang bertujuan untuk memberikan akses yang lebih luas terhadap pengetahuan digital dan memperkuat kapasitas perempuan dalam menghadapi tantangan digital.
Selain itu, Kowani juga mengadakan acara Kowani Fair Online, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mengedukasi perempuan dalam pemasaran digital, serta memberikan informasi mengenai bagaimana menghindari bahaya penipuan digital.