Jakarta (ANTARA) - Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Peru, tanggal 13-16 November 2024, yang dihadiri berbagai pemimpin dunia, termasuk Presiden RI Prabowo Subianto, menghasilkan Deklarasi Machu Picchu.
Informasi itu disampaikan melalui unggahan akun Instagram @presidenrepublikindonesia, yang dipantau di Jakarta, Minggu.
Deklarasi ini menyepakati penguatan kerja sama ekonomi melalui perdagangan internasional yang terbuka dan inklusif, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan negara-negara kecil dan berkembang serta menghadapi tantangan perubahan iklim dan isu-isu global lainnya secara kolektif.
Adapun Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024 yang digelar di Lima, Peru.
Baca juga: Prabowo: Pertumbuhan tak akan tercapai tanpa sektor ekonomi dinamis
Menurut Presiden Prabowo, APEC merupakan platform strategis untuk mempererat hubungan antarnegara di kawasan Asia-Pasifik.
"Ya, saya kira kesempatan yang baik APEC ya, kita meneruskan suatu jaringan, network antara pemimpin-pemimpin di Pasifik. Kita bahas banyak masalah di mana kita menjaga perdagangan yang baik, yang terbuka tapi adil. Saya kira itu, kesempatan yang baik," ujar Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya perdagangan internasional yang terorganisasi dengan baik. Presiden Prabowo menegaskan posisi Indonesia untuk terus mendukung perdagangan yang teratur, terbuka, dan adil.
Baca juga: Presiden Prabowo hadiri KTT G20 di Brasil
"Kita ingin perdagangan yang teratur, yang bebas, tapi adil," tegasnya.
Sebagai salah satu ekonomi terbesar di kawasan, Indonesia berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam memastikan kesetaraan dalam perdagangan global. Dalam KTT APEC kali ini, Presiden Prabowo mengadakan sejumlah pertemuan bilateral dengan pemimpin negara lain, termasuk membahas langkah-langkah untuk memperkuat hubungan dagang, meningkatkan investasi, dan menjajaki kerja sama baru yang saling menguntungkan.
Informasi itu disampaikan melalui unggahan akun Instagram @presidenrepublikindonesia, yang dipantau di Jakarta, Minggu.
Deklarasi ini menyepakati penguatan kerja sama ekonomi melalui perdagangan internasional yang terbuka dan inklusif, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan negara-negara kecil dan berkembang serta menghadapi tantangan perubahan iklim dan isu-isu global lainnya secara kolektif.
Adapun Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024 yang digelar di Lima, Peru.
Baca juga: Prabowo: Pertumbuhan tak akan tercapai tanpa sektor ekonomi dinamis
Menurut Presiden Prabowo, APEC merupakan platform strategis untuk mempererat hubungan antarnegara di kawasan Asia-Pasifik.
"Ya, saya kira kesempatan yang baik APEC ya, kita meneruskan suatu jaringan, network antara pemimpin-pemimpin di Pasifik. Kita bahas banyak masalah di mana kita menjaga perdagangan yang baik, yang terbuka tapi adil. Saya kira itu, kesempatan yang baik," ujar Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya perdagangan internasional yang terorganisasi dengan baik. Presiden Prabowo menegaskan posisi Indonesia untuk terus mendukung perdagangan yang teratur, terbuka, dan adil.
Baca juga: Presiden Prabowo hadiri KTT G20 di Brasil
"Kita ingin perdagangan yang teratur, yang bebas, tapi adil," tegasnya.
Sebagai salah satu ekonomi terbesar di kawasan, Indonesia berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam memastikan kesetaraan dalam perdagangan global. Dalam KTT APEC kali ini, Presiden Prabowo mengadakan sejumlah pertemuan bilateral dengan pemimpin negara lain, termasuk membahas langkah-langkah untuk memperkuat hubungan dagang, meningkatkan investasi, dan menjajaki kerja sama baru yang saling menguntungkan.