Mataram (ANTARA) - Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap seorang pemancing yang dilaporkan hilang di Bendungan Pandandure, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin siang.

Kapolsek Terara Polres Lombok Timur Iptu Sahiman di Lombok Timur, Senin, mengatakan berdasarkan informasi dari masyarakat setempat, korban terlihat memancing menggunakan sampan di Bendungan Pandandure.

"Tanpa diketahui sebabnya, saksi melihat korban terjun dari sampan ke air bendungan," katanya.

Sejak terjun tersebut korban tak muncul ke permukaan, sehingga kejadian ini dilaporkan ke aparat desa, yang ditindaklanjuti laporan ke pihak kepolisian.

Aparat kepolisian yang mendapat laporan langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), termasuk menghubungi Tim SAR yang langsung melakukan pencarian dengan menyisir tempat korban terjun ke air bendungan.

Namun hingga saat ini tim SAR belum menemukan korban, sehingga pencarian direncanakan dilanjutkan Selasa (19/11).

"Tim SAR masih terus melakukan pencarian, kalau hingga malam belum ditemukan pencarian akan dilanjutkan esok hari," katanya.

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk tetap waspadai masa pancaroba pada akhir 2024.

Baca juga: Tim SAR lakukan evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi

"Wilayah di Nusa Tenggara Barat sebagian besar sudah mulai memasuki musim hujan," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok, Aprilia Mustika Dewi.

Selama masa pancaroba yaitu peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

"Termasuk angin puting beliung dan fenomena hujan es," katanya.

Baca juga: Tim SAR evakuasi mayat nelayan di Perairan Labuan Badas Sumbawa

Salah satu ciri masa peralihan musim adalah pola hujan yang biasa terjadi pada sore hingga menjelang malam hari dengan didahului oleh adanya udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari.

Hal ini terjadi karena radiasi matahari yang diterima pada pagi hingga siang hari cukup besar dan memicu proses konveksi (pengangkatan massa udara) dari permukaan bumi ke atmosfer,

 

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024