Mataram (Antaranews NTB) - Peringatan Hari Antikorupsi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diwarnai dengan aksi unjuk rasa dari sejumlah aktivis yang tergabung dalam Konsorsium Masyarakat Untuk Kudus Bersih (KMKB), Senin.
Demonstrasi yang diikuti puluhan aktivis itu, diawali dengan orasi para pengunjuk rasa secara bergantian untuk mengajak masyarakat di Kabupaten Kudus memerangi segala bentuk tindakan korupsi.
Para demonstran juga membawa sejumlah spanduk bertuliskan "Kudus menerima studi banding 'cara jitu lolos OTT Komisi Pemberantas Korupsi (KPK)' dijamin aman, nyaman dan dapat hasil banyak".
Mereka juga membawa poster bertema senada.
Sekretaris KMKB, Slamet Mahmudi, mengingatkan, sejumlah pejabat di Kudus untuk berhati-hati, meskipun hingga sekarang belum pernah ada yang ditangkap KPK bukan berarti Kudus tidak ada dugaan kasus korupsi.
Menurut dia perilaku korupsi pada era reformasi lebih buruk dibandingkan saat Orde Baru berkuasa. "Pelakunya tidak hanya dari kalangan eksekutif ataupun penegak hukum, oknum politisi yang tertangkap korupsi oleh KPK bisa dikatakan merata di semua partai politik," ujarnya.
Padahal, lanjut dia, rakyat bergantung pada moralitas para pemimpin.
Demonstrasi yang diikuti puluhan aktivis itu, diawali dengan orasi para pengunjuk rasa secara bergantian untuk mengajak masyarakat di Kabupaten Kudus memerangi segala bentuk tindakan korupsi.
Para demonstran juga membawa sejumlah spanduk bertuliskan "Kudus menerima studi banding 'cara jitu lolos OTT Komisi Pemberantas Korupsi (KPK)' dijamin aman, nyaman dan dapat hasil banyak".
Mereka juga membawa poster bertema senada.
Sekretaris KMKB, Slamet Mahmudi, mengingatkan, sejumlah pejabat di Kudus untuk berhati-hati, meskipun hingga sekarang belum pernah ada yang ditangkap KPK bukan berarti Kudus tidak ada dugaan kasus korupsi.
Menurut dia perilaku korupsi pada era reformasi lebih buruk dibandingkan saat Orde Baru berkuasa. "Pelakunya tidak hanya dari kalangan eksekutif ataupun penegak hukum, oknum politisi yang tertangkap korupsi oleh KPK bisa dikatakan merata di semua partai politik," ujarnya.
Padahal, lanjut dia, rakyat bergantung pada moralitas para pemimpin.