Jakarta (ANTARA) - Seniman Reda Gaudiamo membagikan manfaat menulis bagi para guru perempuan, khususnya yang tergabung dalam organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dalam menyambut Hari Ibu.

Melalui acara daring bertajuk Pena Perempuan PGRI, Persembahan untuk Pendidikan dan Hari Ibu di Jakarta pada Sabtu, Reda mengatakan menulis dapat membantu para guru perempuan mengurai keputusan serta menyuarakan keresahan masing-masing.

“Menulis itu yang paling penting sekali, terutama saya yakin guru perempuan PGRI, akan membutuhkan aktivitas menulis untuk mengurai keputusan mengenai banyak hal yang dihadapi setiap hari, baik yang berkaitan dengan aktivitas mengajar maupun kehidupan personal,” kata Reda.

Ia melanjutkan setidaknya ada enam manfaat yang dapat dirasakan para guru perempuan ketika rajin menulis. Pertama, rutin menulis dapat menenangkan pikiran karena aktivitas menulis dapat mengurai kekusutan.

Reda menerangkan menuliskan apa yang tengah memberatkan pikiran secara tidak langsung telah menguraikan beban pikiran orang tersebut, karena meletakkan beban pikiran individu ke dalam urutan yang logis, sehingga membuatnya dapat melihat masalah secara satu per satu.

Kedua, kebiasaan menulis dapat pula membangkitkan sikap kritis para guru perempuan, karena sebelum menuliskan kata-kata di atas kertas individu harus punya gambaran yang jelas mengenai apa yang ingin ditulis, sehingga ada proses mencerna dan mengkritisi informasi untuk menemukan kata yang tepat, menyusun kalimat menjadi paragraf.

Ketiga, rutin menulis dapat meningkatkan kesehatan mental individu. Reda mengatakan menulis terbukti memberikan dampak positif bagi kesehatan mental, khususnya perempuan karena memberikan wadah untuk melepaskan emosi terpendam, mengurangi tingkat stres, dan meringankan gejala kecemasan hingga depresi.

“Ini memberikan jalan keluar pribadi untuk mengekspresikan emosi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan mental,” imbuhnya.

Keempat, rutin menulis dapat memicu kreativitas individu. Ia menyebutkan perempuan dapat menggunakan jurnal sebagai kanvas untuk mengeksplorasi imajinasi, bertukar pikiran tentang ide, serta mendalami kerja-kerja kreatif lainnya.

Baca juga: Mahasiswa IAHN Gde Pudja Mataram raih juara kompetisi menulis esai

Aktivitas menulis, lanjutnya, dapat membuka bakat terpendam seseorang serta menginspirasi lahirnya perspektif baru individu terhadap satu hal sehingga pada akhirnya dapat memberdayakan perempuan melalui potensi kreatif.

Kelima, aktivitas menulis juga meningkatkan keterampilan individu, termasuk guru perempuan dalam mencari solusi. Reda menjelaskan menulis dapat membantu perempuan berpikir dan menemukan solusi, karena memberikan kejelasan akan masalah yang dihadapi serta mendokumentasikan proses berpikir individu secara efektif.

Baca juga: Kiat Dee Lestari saat hadapi fase stuck menulis

Terakhir, Reda berpendapat rutin menulis juga menumbuhkan rasa syukur individu dengan cara menuliskan hal-hal baik yang terjadi setiap hari, sekaligus dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan rasa syukur karena individu mampu mengapresiasi aspek-aspek positif dalam hidup.
 


 


Pewarta : Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024