Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Marthinus Hukom mengungkapkan bahwa pihaknya selama 2024 telah merehabilitasi 12.204 penyalah guna narkoba.
"BNN melalui fasilitas rehabilitasi berupa balai, loka rehabilitasi, dan klinik pratama, telah merehabilitasi sebanyak 12.204 penyalah guna narkoba dari total 39.252 penyalah guna yang mengakses layanan rehabilitasi di Indonesia," kata Marthinus dalam acara Konferensi Pers Akhir Tahun 2024 dan Pemusnahan Barang Bukti Tindak Pidana Narkotika, di Kantor BNN RI, Jakarta, Senin.
Marthinus menjelaskan bahwa jenis layanan rehabilitasi yang diberikan tersebut berupa rawat jalan maupun rawat inap yang disesuaikan dengan tingkat ketergantungan berdasarkan hasil penilaian.
Baca juga: Kenaikan IKR 2024 cerminan peningkatan layanan rehabilitasi
Lebih lanjut, dia menilai bahwa rehabilitasi merupakan pilihan terbaik untuk menangani permasalahan penyalahgunaan narkoba agar penyalah guna dapat kembali menjadi manusia yang sehat secara fisik dan mental, serta produktif di tengah-tengah masyarakat.
Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa BNN berupaya meningkatkan kapabilitas rehabilitasi pada fasilitas instansi pemerintah agar semakin mudah dijangkau dan berkualitas.
Baca juga: BNN temukan dua orang positif narkoba dalam razia P4GN di Mataram
"Secara berkelanjutan, BNN melakukan penguatan sejumlah fasilitas rehabilitasi. Pada 2024, sebanyak 216 fasilitas rehabilitasi BNN, dan 649 fasilitas rehabilitasi mitra BNN telah memenuhi standar nasional Indonesia atau SNI," jelasnya.
Selain itu, dia mengatakan bahwa untuk memperluas jangkauan layanan rehabilitasi kepada penyalah guna narkoba kategori coba pakai, BNN mendorong dan menguatkan kelompok masyarakat di suatu lingkungan untuk memiliki kemampuan penanganan dini terhadap penyalah guna narkoba maupun pencegahan kekambuhan melalui layanan intervensi berbasis masyarakat atau IBM.
"Pada 2024, telah terbentuk 418 unit layanan IBM dengan melibatkan 2.217 agen pemulihan," ujarnya.