Dompu (ANTARA) - Sejumlah jalan dan jembatan provinsi di Kilo Kabupaten Dompu menuju Sanggar dan Soromandi di Kabupaten Bima dalam keadaan rusak dan sebagian hampir terputus.
"Kondisi ini sudah bertahun-tahun kami alami, apalagi kalau lagi musim hujan seperti ini," kata Camat Kilo Rusdi kepada ANTARA, Selasa.
Menurutnya, kondisi ini semakin tahun kian parah, ditambah keadaan cuaca yang membuat intensitas hujan meningkat dan keadaan alam atau hutan yang makin gundul, sehingga terjadi banjir, abrasi dan longsor.
"Saat musim hujan, ancaman terbesarnya banjir hampir di setiap desa, longsor juga pohon tumbang, abrasi (banjir roob) di pesisir dan kubangan air dimana-mana," paparnya.
Tentu kondisi ini, lanjut Rusdi, membuat jalan aspalnya terkikis, berlubang dan ambruk. Begitu pun, dengan kondisi jembatan yang ambruk, patah dan permukaannya terjadi sedimentasi.
"Ini belum lagi cuaca ekstrim, pasti terjadi abrasi dimana-mana. Sebab, sebagian besar area jalan dan jembatan di Kilo ini berada di pinggir pantai," terangnya.
Baca juga: Satu rumah hanyut dan jalan provinsi NTB rusak akibat banjir di Bima
Terpisah, Kades Mbuju Sulaiman menerangkan, jumlah kerusakan jalan dan jembatan di wilayah desa nya tiap tahun makin meningkat.
"Terhitung sejak saya menjabat per-4 Januari 2024 hingga sekarang, jalan dan jembatan di sini semakin rusak bahkan ada yang sudah jebol," bebernya.
"Semula, jumlah yang saya ingat itu hanya empat titik (dua jalan rusak dan dua jembatan rusak). Sekarang sudah bertambah tiga sampai empat jalan, jembatan dan tanggul sungai jebol.
Adapun lokasi jalan dan jembatan yang rusak itu, Jembatan perbatasan Mpolo (Penghubung Desa Mbuju, Kecamatan Kilo-Dompu) dan Desa Taloko, Kecamatan Sanggar-Bima). Jalan raya dan tanggul pembatas jalan dan sungan jebol di Dusun Kambu.
Selanjutnya, jalan raya dan jembatan depan dan setelah SMAN 2 Kilo yang berada di Dusun Matompo. Kemudian, jalan raya setelah dan sebelum Toro Matompo, Jembatan Dusun Mbuju dan jalan raya juga jembatan di Pasir Putih So Panihi.
"Kebetulan di wilayah desa kami lah tempat jalan dan jembatan paling banyak rusak si Kecamatan Kilo. Padahal, desa ini lah akses keluar masuk/gerbang utama kecamatan ini," ujar Sulaiman.
Hal yang sama pun dikatakan oleh Kades Kramat dan Lasi. "Saat musim hujan bencana banjir dan genanangan air ada di mana-mana. Bahkan terjadi di sepanjang jalan raya. Belum lagi terjadi ancaman lonsor dan kayu yang terjatuh," kata Kades Kramat Mutlak.
Dijelaskannya, kondisi jalan di wilayah desanya sangat berbahaya. Karena selain dipenuhi berbatuan, tanah dan jembatan yang ada banyak yang hampir terputus.
"Jembatan yang di Dusun Enca, Rasta Lo dan Soro Kilo saat ini terancam banjir dan abrasi. Kemudian, di tambah dengan aktivitas kendaraan berat muatan tonan aktivitas tambak udang di Desa Kiwu dan Desa Sampungu, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima," papar Mutlak.
"Kondisi ini akan di perparah dengan musim panen jagung nanti. Karena truk dan kendaraan lainnya akan memuat dengan kapasitas besar berton-ton," pungkasnya.
Pantauan media ini, pada kecamatan dengan luas 235 KM² dan panjang 65 Kilometer ini, hampir sebagian besar kondisi jalan dan jembatan rusak juga sangat sempit dan terancam banjir dan abrasi.
Kondisi yang tak kalah parah, terjadi di beberapa titik pinggir pantai kondisinya lebih parah dari beberapa tahun lalu, karena terus terkena abrasi.
Naasnya, kerusakan ruas jalan dan jembatan Simpang Kore-Kiwu ini, banyak yang belum tersentuh perbaikan bahkan ada yang hampir 10 tahun hancur, namun tak kunjung diperbaiki. Seperti, Jembatan yang ada di Dusun Mbuju dan Jembatan di Pasir Putih So Panihi, Desa Mbuju.
Parahnya lagi, ada salah satu jembatan yang baru diperbaiki pada pertengahan tahun 2024 lalu. Kini, sudah rusak dan terancam akan putus untuk beberapa bulan ke depan. Jembatan itu ada di Dusun Rasta Lo, Desa Kramat.
Demikian pula jalan di dekat objek wisata Toro Matompo. Kondisi terkini, jalan di sana mengalami bolong-bolong. Selanjutnya, Jalan dan jembatan di Depan SMAN 2 Kilo, Dusun Matompo, Desa Mbuju pun acapkali dikeluhkan.
Berikutnya, jalan dan tanggul sungai di Dusun Kambu berbatasan dengan Dusun Matompo. Kondisi dua jalan ini, menjadi yang paling rawan dan sangat kritis.
Informasi yang dihimpun media ini dari sejumlah warga, kerusakan jalan dan jembatan di Kilo yang begitu parah sering mengakibatkan kecelakaan.
Jika kondisi tersebut terus dibiarkan dan tidak segera ditangani (diperbaiki), dikhawatirkan akan menambah deretan jumlah korban Lakalantas. Juga akan semakin terisolir nya kecamatan yang berada di ujung utara Kabupaten Dompu ini.