Bima (ANTARA) - Perahu karet, anjing pelacak hingga alat berat dikerahkan untuk pencarian 5 korban hilang terseret banjir di Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Proses pencarian saat ini sudah menggunakan menggunakan perahu karet (rubber), anjing pelacak K-9 dan alat berat," kata Koordinator Pos SAR Bima, Muhammad Darwis kepada ANTARA di lokasi banjir, Kamis.
Dikatakannya, pencarian hari ini akan dimaksimalkan karena dibantu dengan berbagai alat dan sumber daya yang memadai.
"Fokus utama pada aliran sungai, darat dan wilayah pesisir laut Nanga Wera," jelasnya.
Baca juga: Pj Gubernur NTB kunjungi rumah duka korban terseret arus banjir di Bima
Darwis memaparkan, adapun sarana dan sumberdaya yang dikerahkan saat ini dua escavator, dua rubber, satu anjing Polmas K9 serta ada ratusan relawan.
"Semoga pergerakan, pencarian dan ikhtiar bersama kita hari ini mendapatkan hasil," Imbuhnya.
Lebih lanjut ia menerangkan, pencarian korban sempat dilakukan penghentian sementara.
"Pencarian sempat dihentikan untuk menjaga keselamatan tim, dan mereka ditarik ke posko utama di Desa Nanga Wera," terangnya.
Baca juga: Kisah Alwi terseret banjir Bima bersama istri dan bayinya
Diketahui, hingga hari ke-empat peristiwa banjir bandang ini masih ada lima orang yang hilang terseret arus. Kelima orang itu, Juliani dengan anaknya yang berumur 8 bulan dan Suryani, bersama anaknya umur 3 tahun dan mertuanya berumur 65 tahun.
Sementara tiga orang lainnya, sudah ditemukan dan dimakamkan di desa masing-masing. Ketiga korban itu, satu orang tertimbun longsor dan dua orang terbawa arus banjir.
Baca juga: Pj Gubernur NTB temui korban terdampak banjir di Bima
Baca juga: Kisah Alwi korban terseret banjir di Bima bersama istri dan bayi umur 8 bulan
Baca juga: Banjir bandang susulan di Bima, warga berhamburan mencari tempat ngungsi