Mataram (ANTARA) - Pj Bupati Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat menginstruksikan agar kantor-kantor camat di daerah itu dijadikan posko utama penanganan dampak banjir yang kini melanda sejumlah permukiman penduduk.
"Saya juga sudah perintahkan semua jajaran untuk siaga dan sigap dalam mengatasi musibah banjir ini," kata Pj Bupati Lombok Barat Ilham dalam pernyataannya di Mataram, Selasa.
Ilham menuturkan curah hujan tinggi selama beberapa hari terakhir menyebabkan sungai Babak meluap, sehingga merendam dua desa di Kecamatan Labuapi.
Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat menyebut ada lebih dari 195 kepala keluarga terdampak banjir di Desa Perampuan dan Desa Kuranji. Tenda pengungsi untuk penduduk terdampak banjir sudah dibangun di sana.
"Saya minta semua kantor camat menjadi posko utama. Jadi evakuasi dan dapur umum terpusat di posko utama," kata Ilham.
Baca juga: Puluhan warga dievakuasi akibat banjir di wilayah Lombok Barat
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan ada peluang curah hujan lebih dari 50 milimeter di sebagian wilayah Nusa Tenggara Barat dengan probabilitas 40 persen sampai 90 persen persen pada 11-20 Februari 2025.
Hal ini mengakibatkan sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat memiliki curah hujan tinggi dengan level waspada, siaga, dan awas pada dasarian II Februari 2025. Bahkan terdampak juga peluang curah hujan lebih dari 100 milimeter dengan probabilitas 10-60 persen.
Baca juga: Sebanyak 281 rumah di Lombok Barat terendam banjir
Bupati Lombok Barat terpilih periode 2025-2029 Lalu Ahmad Zaini meminta semua pihak menguatkan koordinasi dan kolaborasi dalam menangani musibah banjir, serta semua unsur bergerak cepat dan taktis dalam menyelamatkan masyarakat yang rumahnya terendam banjir.
Dia juga meminta penanganan dampak banjir dapat dilakukan secara cepat dan terorganisir agar memudahkan masyarakat yang menjadi korban banjir.
"Kami berharap kita semua dapat menguatkan kolaborasi dan kerja sama dalam menangani masyarakat yang terdampak banjir. Harus cepat dan gesit!" kata Ahmad.