Mataram (Antaranews NTB) - Banjir bandang menghanyutkan pipa air bersih milik warga Dusun Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, sehingga saat ini warga hanya mengandalkan dari air hujan.
Tokoh masyarakat Dusun Senaru, Nur Saat, Senin, menyatakan setelah tujuh hari, hujan terus mengguyur daerah tersebut yang disertai angin kencang, telah memicu banjir bandang yang menghanyutkan semua pipa air bersih.
"Pipa air bersih itu punya masyarakat dan PDAM. Ada juga yang tertimbun material longsoran," katanya.
Ia memperkirakan sampai tiga bulan ke depan, warga tidak akan memiliki stok air bersih. "Dan untuk membeli pipa lagi tidak mungkin, khawatir akan diterjang banjir bandang setinggi 3 meter kembali," katanya.
Saat ini, kata dia, warga hanya bisa mengandalkan dari turunnya air hujan yang disimpan dalam tandon atau tempat penampungan air.
Seperti diketahui, warga pascagempa tektonik beberapa waktu lalu, membangun saluran air yang rusak diterjang longsoran tebing. Yakni, memasang pipa sekitar 2 kilometer dari mata air Lokok Prabu, yang berasal dari sumbangan sejumlah donatur.
Kini, hasil membangun pipa itu, tidak bersisa ada yang terkena banjir bandang dan ada pula yang tertimbun material longsoran.
Tokoh masyarakat Dusun Senaru, Nur Saat, Senin, menyatakan setelah tujuh hari, hujan terus mengguyur daerah tersebut yang disertai angin kencang, telah memicu banjir bandang yang menghanyutkan semua pipa air bersih.
"Pipa air bersih itu punya masyarakat dan PDAM. Ada juga yang tertimbun material longsoran," katanya.
Ia memperkirakan sampai tiga bulan ke depan, warga tidak akan memiliki stok air bersih. "Dan untuk membeli pipa lagi tidak mungkin, khawatir akan diterjang banjir bandang setinggi 3 meter kembali," katanya.
Saat ini, kata dia, warga hanya bisa mengandalkan dari turunnya air hujan yang disimpan dalam tandon atau tempat penampungan air.
Seperti diketahui, warga pascagempa tektonik beberapa waktu lalu, membangun saluran air yang rusak diterjang longsoran tebing. Yakni, memasang pipa sekitar 2 kilometer dari mata air Lokok Prabu, yang berasal dari sumbangan sejumlah donatur.
Kini, hasil membangun pipa itu, tidak bersisa ada yang terkena banjir bandang dan ada pula yang tertimbun material longsoran.