Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berharap kepada para pedagang untuk tidak menaikkan harga kebutuhan pokok atau sembako menjelang bulan Ramadhan 2025.
"Kami minta agar para pedagang tak menaikkan harga sesuka hati, apalagi menjual bahan pokok keluar daerah," kata Kepala Dinas Perdagangan Lombok Timur Mahsin di Lombok Timur, Sabtu.
Untuk mengantisipasi persoalan bahan pokok ini, pihaknya terus melakukan pengawasan dan monitoring, supaya kebutuhan pokok untuk masyarakat tetap tersedia.
"Stok masih aman, kami telah bersurat ke semua distributor, agar mereka tidak menjual bahan pokok tersebut ke luar daerah atau menjual dengan harga sesuka hati, terutama menjelang puasa dan hari besar lainnya," katanya.
Baca juga: Jelang Ramadhan, PJ Bupati Lombok Timur cecek harga sembako di pasar
Ia mengatakan dari hasil rapat koordinasi pembahasan inflasi, bahan pokok yang dinilai rentan terjadi kenaikan yaitu minyak goreng, namun untuk Lombok Timur saat ini harga minyak goreng masih stabil.
"Dalam rapat inflasi, kenaikan harga minyak goreng terjadi di Lombok Tengah, untuk Lombok Timur masih stabil," katanya.
Mahsin mengatakan, inflasi Lombok Timur dari hari ke hari alami pergerakannya cukup bagus, awalnya dari yang semula angka positif sekarang sudah berada di angka negatif seperti inflasi nasional diangkan1,57 persen, tingkat provinsi NTB diangkan1,25 persen, sementara Lombok Timur berada di angka 0,86 persen.
" Penurunan ini cukup sampai 0,86 persen jangan turun lagi, kalau turun kasihan para petani, kalau makin turun," katanya.
Baca juga: LKKS NTB menyerahkan 400 paket sembako Ramadhan di Lombok Timur
Ia mengatakan ada tiga komoditi yang menyebabkan inflasi naik di antaranya cabai rawit, daging ayam ras dan bawang merah, sehingga yang perlu diwaspadai bahan pokok di luar yang tiga itu.
"Terutama menjelang bulan Ramadhan yang tinggal dua pekan," katanya.
Ia mengatakan semua instansi terkait telah ada perintah untuk terus melakukan monitoring dan pengawasan terhadap bahan pokok tersebut, untuk menghindari terjadinya kenaikan pada saat bulan Ramadhan nantinya.
"Kalau di bawa ke luar daerah, hal ini bisa menjadi penyebab terjadinya kenaikan inflasi, sehingga stabilitas harga bahan pokok tersebut terus terpantau," katanya.
Baca juga: Pemkab Lombok Timur menyalurkan 20 ribu paket sembako jaga inflasi