Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Penjabat Bupati Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Juaini Taofik turun langsung ke pasar untuk memantau harga sembako untuk menjaga inflasi menjelang Ramadhan 2024 mendatang.
"Ini salah satu program inisiasi mengendalikan inflasi, terutama menjelang bulan Ramadhan 2024," kata Juaini Taofik, saat blusukan di Pasar Pancor, Jumat.
Pengecekan langsung ke para pedagang ini, juga untuk menjamin keselarasan laporan yang diterimanya setiap hari dari pasar-pasar yang tersebar di 21 Kecamatan di Lombok Timur.
"Tugas dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kepada seluruh pejabat yaitu terus memantau perkembangan harga dalam rangka mengendalikan inflasi," katanya pula.
Ia mengatakan komoditas yang dipantau yaitu mengecek yang dilaporkan dengan kenyataan di pasar, terutama berkaitan dengan harganya.
"Karena tidak hanya kita dengar, kita juga mengecek langsung di lapangan. Dengan cara berbelanja sendiri," katanya lagi.
Baca juga: Gubernur NTB membagikan sembako dan sayuran di Lombok Timur
Pj Bupati Lombok Timur ini menyebutkan blusukan akan dijadikan kegiatan rutin setiap Jumat hingga bulan Ramadhan. Hal itu dilakukan supaya harga sembako tidak melonjak drastis ketika permintaan banyak.
"Setiap Jumat usai berolahraga. Kami blusukan dan fokus ke pasar sementara, karena inflasi sangat ditentukan dengan kecepatan kita mengatasi masalahnya," katanya.
Ia mencontohkan pada bulan November 2023 harga beras di Lombok Timur terbilang cukup tinggi mencapai Rp14 ribu-Rp15 ribu per kilogram. Namun setelah dilaksanakan operasi pasar mulai Desember di minggu kedua harga beras di pasaran berangsur stabil, baik itu harga beras medium maupun premium.
Bahkan hingga saat ini, setelah melakukan pengecekan, harga beras masih di angka Rp14 ribu premium dan medium Rp11 ribu-Rp12 ribu per kilogram.
"Artinya komoditi beras di Lombok Timur sudah aman, tetapi yang menjadi PR yaitu masih fluktuatif harga bawang merah dan harga bawang putih," katanya pula.
Baca juga: Pemkab Lombok Timur menyalurkan 20 ribu paket sembako jaga inflasi
Dia menerima laporan dari kepala pasar dan dikroscek dengan pedagang, kemarin harga bawang merah sempat Rp32 ribu, hari ini ada yang Rp30 ribu.
Ia memastikan, harga bawang di pasaran memang di kisaran Rp30 ribu, namun itu masih tergantung kelasnya.
"Bawang merah ada beberapa varian, semisal yang super benar itu sampai di angka Rp35 ribu-Rp40 ribu per kilogram. Sedangkan yang medium masih bertahan di angka Rp25 ribu per kilogram," kata dia.
"Jadi kalau yang pukul rata itu kan harga yang standar, standar itu maksudnya yang medium di kisaran harga Rp25 ribu per kilogram," katanya.
Dia mengatakan inti inflasi itu selama barang ada jumlahnya tidak berkurang lalu daya beli masyarakat itu ada, maka tidak akan terjadi inflasi. Sedangkan, daerah bisa dikatakan inflasi apabila permintaan bertambah dengan supply-nya itu berkurang.
"Jadi yang paling poin itu menurut saya harus kita cek ketersediaan pasokan, kita mulai susah ketika stok berkurang. Apalagi konsumsi tinggi, sehingga pemantauan terus dilakukan, agar tidak kelabakan saat Ramadhan nantinya," katanya pula.