Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat saat ini tengah memfokuskan perhatian pada proses pemulihan ekonomi masyarakat terdampak banjir yang melanda Kota Mataram.
Penjabat Sekretaris Daerah NTB, Lalu Moh Faozal, mengatakan usai penanganan fisik tuntas, tugas selanjutnya adalah bagaimana memulihkan perekonomian masyarakat yang terdampak banjir.
"Bisa kita lihat di lapangan untuk fisik sudah hampir selesai. Tinggal sekarang pemulihan ekonominya yang kita bahas seperti apa," ujarnya di Mataram, Kamis.
Menurutnya, dalam rencana proses pemulihan ekonomi ini, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal sudah berbicara dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk bagaimana membantu memulihkan kembali ekonomi masyarakat pasca-banjir. Sebab, banyak di antara warga yang terdampak merupakan ekonomi lemah. Termasuk, para pelaku UMKM dan pedagang kecil.
"Jadi Pak Gubernur sudah berbicara dengan OJK, mudah-mudahan bisa disegerakan ada skema atau pola untuk bisa membantu pemulihan ekonomi warga," kata Faozal.
Baca juga: Pemkot Mataram siapkan Rp6 miliar untuk penanganan pascabanjir
Sementara itu, terkait rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan atau rumah-rumah warga yang terdampak banjir, Faozal mengatakan saat ini sedang dilakukan pendataan oleh organisasi perangkat daerah (OPD). Di antaranya, Dinas PUPR, BPBD, dan Dinas Sosial.
"Sekarang kita masih pendataan dulu dan ini sudah jalan. Terkait apa ada dana bantuan, lagi masih dibahas," katanya.
Baca juga: Gubernur NTB lantik Pj Sekda di tengah keprihatinan banjir di Mataram
Berdasarkan data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, jumlah warga terdampak banjir di Mataram, sebanyak 8.746 kepala keluarga (KK) atau 34.130 jiwa.
Korban meninggal dunia 1 orang, luka-luka 16 orang, mengungsi 740 orang. Kerusakan 30 unit rumah rusak berat, 39 unit rumah rusak sedang, dan 7 unit rumah rusak ringan.
Kemudian fasilitas pendidikan 7 unit terendam dan 2 unit tembok roboh, 1 unit fasilitas kesehatan terendam, 3 unit fasilitas peribadatan. Dampak lainnya, tembok keliling TPST Sandubaya roboh, beberapa pohon tumbang, beberapa unit mobil terseret arus air, 15 unit perkantoran terendam, puluhan toko terendam, 1 jembatan putus, gorong-gorong rusak, talud dan jalan rusak.
Baca juga: RS Ruslan Mataram tangani belasan korban banjir bandang
Baca juga: Cegah banjir terulang, DPRD NTB minta bangunan di atas drainase ditertibkan
Baca juga: YBM PLN salurkan bantuan sembako bagi warga terdampak banjir di Mataram