Dompu (ANTARA) - Kabupaten Dompu bersiap memasuki babak baru pembangunan di bawah kepemimpinan pasangan Bambang Firdaus dan Syirajuddin (BBF-DJ) sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2024-2029. Dengan visi "Mewujudkan Kabupaten Dompu yang Maju, Sejahtera, Religius, Berkeadilan, dan Berbudaya di Tahun 2030," BBF-DJ berkomitmen menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat.

Fokus Pembangunan: Dari Reformasi Birokrasi hingga Ekonomi Berbasis Potensi Lokal

Pasangan BBF-DJ mengusung misi utama, termasuk reformasi birokrasi untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Selain itu, mereka berjanji memberikan layanan pendidikan dan kesehatan gratis serta berkualitas bagi seluruh warga Dompu.

Pada sektor ekonomi, BBF-DJ berkomitmen meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan melalui berbagai program unggulan. Subsidi sebesar Rp15 miliar per tahun untuk petani jagung dan asuransi bagi petani serta nelayan menjadi langkah konkret dalam mendukung ketahanan ekonomi masyarakat. Mereka juga menargetkan peningkatan infrastruktur guna mempercepat pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal, seperti sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.

Peluang dan Tantangan

Peluang utama dalam pemerintahan BBF-DJ adalah posisi Dompu sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia bagian timur. Dukungan dari masyarakat, potensi sumber daya alam yang melimpah, serta konektivitas yang semakin baik menjadi modal penting untuk mewujudkan visi besar mereka.

Peluang 

1. Ekonomi Berbasis Potensi Lokal. Dengan efisiensi anggaran yang diterapkan, sektor unggulan seperti pertanian, peternakan, dan perikanan dapat berkembang lebih optimal. sebagai contoh Program subsidi bibit jagung dan asuransi tani di Kecamatan Woja telah meningkatkan produktivitas hingga 15% dalam dua tahun terakhir.

2. Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan. Meningkatkan konektivitas dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Misalnya, pembangunan irigasi di Kecamatan Hu'u berpotensi meningkatkan luas lahan sawah produktif hingga 30%, mengurangi ketergantungan impor pangan.

3. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan. Digitalisasi sistem pemerintahan dan implementasi e-budgeting akan meningkatkan efisiensi belanja serta mengurangi potensi pemborosan hingga 10% per tahun. Ini juga dapat meningkatkan daya tarik investasi ke Dompu.

4. Penguatan Identitas Sosial dan Budaya Pariwisata berbasis budaya dan alam dapat menjadi sumber PAD alternatif. Festival "Nggahi Rawi Pahu" diproyeksikan meningkatkan jumlah wisatawan hingga 25% per tahun, mendorong pertumbuhan UMKM dan sektor jasa.

Namun, tantangan yang dihadapi tidak ringan. Meningkatkan kualitas layanan publik yang transparan dan akuntabel membutuhkan reformasi birokrasi yang efektif. Selain itu, stabilitas harga jagung dan tantangan lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam harus dikelola dengan bijak agar tidak berdampak negatif bagi masyarakat Dompu.

Tantangan

1. Efisiensi Anggaran dalam Reformasi Birokrasi. BBF-DJ berkomitmen menciptakan pemerintahan yang bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta meningkatkan pelayanan publik. Namun, efisiensi anggaran mengharuskan penyesuaian belanja daerah. Berdasarkan data tahun 2023, belanja pegawai masih mendominasi 60% dari APBD, mengurangi ruang fiskal untuk pembangunan infrastruktur dan layanan sosial.

2. Peningkatan PAD di Tengah Ketergantungan Dana Transfer. Kabupaten Dompu masih mengandalkan 75% APBD dari dana transfer pusat. Optimalisasi PAD melalui sektor pertanian, peternakan, dan perikanan menjadi tantangan besar. Di Kecamatan Manggelewa dan Kempo, produksi jagung menyumbang 45% perekonomian daerah, tetapi kurangnya industri pengolahan pasca panen menyebabkan rendahnya nilai tambah bagi petani.

3. Pemerataan Layanan Pendidikan dan Kesehatan. Komitmen pendidikan dan kesehatan gratis menghadapi tantangan keterbatasan anggaran. Data tahun 2023 menunjukkan bahwa 20% masyarakat belum mendapatkan layanan kesehatan berkualitas. Diperlukan model pendanaan alternatif, seperti kerja sama dengan swasta dan optimalisasi BUMD di sektor kesehatan.

4. Konektivitas Infrastruktur yang Masih Tertinggal Infrastruktur di Dompu masih membutuhkan perbaikan signifikan. Jalan di Kecamatan Pekat yang menghubungkan sentra produksi pertanian masih rusak berat, menghambat distribusi hasil panen. Anggaran terbatas menuntut strategi pembiayaan inovatif seperti skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

BBF-DJ memiliki peluang besar untuk membawa Dompu menjadi lebih maju dengan pendekatan yang lebih efisien dan transparan. Dengan optimalisasi anggaran, peningkatan PAD, serta inovasi dalam tata kelola pemerintahan dan sektor ekonomi, Dompu dapat mengalami pertumbuhan signifikan. Jika strategi ini dijalankan dengan baik, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dompu dapat meningkat dari 68,5 pada tahun 2023 menjadi 75 pada tahun 2029.

Dengan berbagai program strategis yang ditawarkan, kepemimpinan BBF-DJ akan diuji dalam lima tahun ke depan. Masyarakat Dompu kini menaruh harapan besar terhadap realisasi janji kampanye mereka.

*) Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana Undikma 


Pewarta : Agus Setiawan *)
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025