Lombok Barat (ANTARA) - Pelaku wisata di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat meminta pemerintah daerah menggencarkan promosi wisata ke dunia luar, sehingga pariwisata di provinsi itu segera kembali pulih pascagempa.
Salah satu pemilik kafe dan restoran di kawasan wisata Senggigi, Ely Suryana di Mataram, Kamis, mengakui pascagempa melanda daerah itu, kondisi kawasan wisata Senggigi hingga saat masih belum pulih, bahkan di awal-awal pasca kondisinya sangat memprihatinkan karena tidak akativitas yang begitu berarti.
"Situasi saat itu sangat berat, Senggigi seperti kota mati tidak ada aktivitas apapun. Bahkan, saya harus menutup usaha selama tiga bulan dan merumahkan karyawan," ujarnya.
Ia mengungkapkan, meski saat ini kondisinya tertatih tetapi, ia melihat geliat usaha sudah mulai terasa di kawasan wisata Senggigi. Walaupun kondisinya belum 100 persen kembali pulih seperti sebelum terjadinya gempa.
"Pada prinsipnya yang paling utama bagaimana pariwisata ini bisa bangkit kembali," ucap Ely.
Menurut Ely, sebagai pelaku wisata pihaknya sanagt berharap pemerintah daerah baik provinsi maupun Kabupaten Lombok Barat lebih gencar mempromosikan pariwisata Lombok. Sebab, Ely mahfum bergelut di sektor pariwisata sangat bergantung pada wisatawan yang datang.
"Tugas pemerintah saat ini harus lebih masif lagi mempromosikan pariwisata Lombok, makin banyak tamu yang datang maka pariwisata Lombok akan makin bagus," tegasnya.
Meski demikian, ia mengaku optimis pariwisata NTB khususnya Lombok akan bangkit lagi. Sebab, di beberapa destinasi wisata seperti Senggigi paskagempa bumi perlahan mulai bangkit.
"Sebagai pelaku tentu kami harus tetap optimis bagaiamana pariwisata NTB akan terus berkembang. Karena banyak sekali yang begantung di bisnis ini," katanya.
Salah satu pemilik kafe dan restoran di kawasan wisata Senggigi, Ely Suryana di Mataram, Kamis, mengakui pascagempa melanda daerah itu, kondisi kawasan wisata Senggigi hingga saat masih belum pulih, bahkan di awal-awal pasca kondisinya sangat memprihatinkan karena tidak akativitas yang begitu berarti.
"Situasi saat itu sangat berat, Senggigi seperti kota mati tidak ada aktivitas apapun. Bahkan, saya harus menutup usaha selama tiga bulan dan merumahkan karyawan," ujarnya.
Ia mengungkapkan, meski saat ini kondisinya tertatih tetapi, ia melihat geliat usaha sudah mulai terasa di kawasan wisata Senggigi. Walaupun kondisinya belum 100 persen kembali pulih seperti sebelum terjadinya gempa.
"Pada prinsipnya yang paling utama bagaimana pariwisata ini bisa bangkit kembali," ucap Ely.
Menurut Ely, sebagai pelaku wisata pihaknya sanagt berharap pemerintah daerah baik provinsi maupun Kabupaten Lombok Barat lebih gencar mempromosikan pariwisata Lombok. Sebab, Ely mahfum bergelut di sektor pariwisata sangat bergantung pada wisatawan yang datang.
"Tugas pemerintah saat ini harus lebih masif lagi mempromosikan pariwisata Lombok, makin banyak tamu yang datang maka pariwisata Lombok akan makin bagus," tegasnya.
Meski demikian, ia mengaku optimis pariwisata NTB khususnya Lombok akan bangkit lagi. Sebab, di beberapa destinasi wisata seperti Senggigi paskagempa bumi perlahan mulai bangkit.
"Sebagai pelaku tentu kami harus tetap optimis bagaiamana pariwisata NTB akan terus berkembang. Karena banyak sekali yang begantung di bisnis ini," katanya.