Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengikuti bidding pertama atau seleksi untuk berperan sebagai tuan rumah kompetisi multievent bagi atlet berusia muda tertinggi dunia, Youth Olympic Games pada 2030.

"Komite Olimpiade Indonesia telah melaksanakan proses bidding pertama untuk Youth Olympic di Jakarta pada 2030," kata Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari kepada awak media pada acara perayaan HUT KOI bertema "Merah Putih Gala: 73rd NOC Indonesia Anniversary" di Jakarta, Selasa.

Ia mengungkapkan telah menyerahkan proposal pengajuan sebagai tuan rumah ke Olympic Council of Asia (OCA) yang pada intinya menyampaikan  bahwa Indonesia sangat siap menjadi tuan rumah.

Indonesia, kata dia, tidak perlu lagi membangun banyak infrastruktur arena olahraga karena sudah cukup lengkap semenjak Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018.

Bahkan setelah ajang itu, ada arena-arena baru yang dikembangkan seperti Jakarta International Stadium (JIS) dan Gelora Bung Karno (GBK) Arena yang juga menjadi kebanggaan nasional.

"Jadi kami bisa memastikan bahwa pada 2030, dengan infrastruktur yang terus dikembangkan di Jakarta, tentunya akan semakin memperkuat bahwa Indonesia sangat layak menjadi tuan rumah kegiatan besar multievent seperti Youth Olympic," katanya.

Baca juga: OKI tolak rencana pemindahan warga Palestina

Oktohari menjelaskan, setelah proses bidding pertama, akan ada tahap selanjutnya berupa pertemuan-pertemuan sehingga pihaknya terus berkomunikasi dengan OCA.

Ia yakin dari awal bisa mendapatkan peluang menjadi tuan rumah. KOI juga menyampaikan bahwa bidding tersebut bukan pertama kali bagi KOI, karena Indonesia terus melakukan bidding untuk Olimpiade Musim Panas.

Baca juga: Dua maskapai Rusia tertarik buka penerbangan ke Indonesia

"Jadi persiapan dan kesiapan yang kami sampaikan ke OCA sama dengan persiapan ketika mau menjadi tuan rumah Summer Olympic, bahkan ada tambahan arena-arena baru yang sudah siap digunakan," kata dia.


Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025