Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengumumkan organisasi Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) resmi dikeluarkan dari keanggotaan KOI sebagai tindak lanjut dari kebijakan baru International Olympic Committee (IOC).
"Kami menyampaikan dengan berat hati bahwa Pertina telah dikeluarkan dari keanggotaan KOI berdasarkan keputusan mutlak dari IOC yang disampaikan secara tertulis maupun secara langsung," kata Raja Sapta Oktohari kepada awak media seusai acara pembukaan Rapat Anggota 2025 Komite Olimpiade Indonesia di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Pertina gandeng PWI Jaya gelar Kejuaraan Tinju Amatir 2025
Ia menjelaskan, pihak IOC telah memutuskan untuk tidak lagi berafiliasi dengan International Boxing Association (IBA) dan digantikan dengan World Boxing.
Dengan adanya keputusan itu, maka semua National Olympic Committee (NOC) di seluruh dunia sebagai perpanjangan tangan IOC wajib melepaskan afiliasi dengan asosiasi dengan cabang olahraga tinju seperti Pertina di Indonesia.
Oktohari mengatakan, pihaknya telah menyampaikan keputusan tersebut kepada pengurus Pertina, bahkan sejak September 2024 terkait dinamika dalam konstalasi olahraga tinju dunia.
"Kita akan melihat afiliasi baru terhadap organisasi tinju baru yang namanya World Boxing. Itu berlaku secara mutlak oleh IOC," katanya.
Baca juga: Pertina Sulsel lirik pelatih Kuba-Uzbekistan
Ia menjelaskan, dengan dikeluarkan dari keanggotaan, maka Pertina tidak bisa lagi mengirimkan atlet untuk mengikuti kejuaraan internasional. Semua urusan yang berkaitan dengan tinju Indonesia, kata dia, untuk sementara akan diurus melalui KOI.
Oktohari mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan stakeholder utama yaitu Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk mengurus pemilihan dan pemberangkatan atlet ke kejuaraan-kejuaraan.
Ia menyebutkan beberapa kejuaraan yang akan dihadapi ke depan seperti SEA Games, Asian Youth Games, Asian Games, sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memberikan solusi terbaik agar para petinju di Tanah Air tetap bisa bertanding di ajang-ajang multievent.
Menanggapi pertanyaan seputar kemungkinan ada pembentukan cabang olahraga tinju baru di Indonesia, Oktohari menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan IOC untuk langkah-langkah ke depan.
"Tentu kita harus mencari solusi terbaik supaya tinju Indonesia atau federasi yang nanti menanganinya bisa dikenal dan diperbolehkan oleh IOC," katanya.
Baca juga: Pertina kirim tujuh petinju Indonesia ke kejuaraan di Maroko
Baca juga: KOI tegaskan pembatasan cabor prestasi SEA Games 2025
Baca juga: KOI mengikuti bidding tuan rumah Youth Olympic Games 2030