Mataram (Antaranews NTB) - Pengamat pariwisata Bali Putu Suasta menyayangkan lambannya penentuan lokasi (penlok) Bandara Bali Utara yang sampai sekarang belum diterbitkan juga.

Bahkan dirinya kaget juga dengan kehadiran Staf Khusus Kepresidenan Lenis Kogoya yang mendatangi ke Kutumbahan yang menjadi lokasi bandara tersebut.

Kok bisa Lenis ke sana, diakan tidak menguasai budaya dan sosiologis masyarakat Bali secara keseluruhan, katanya, Sabtu malam.

Ia mempertanyakan mengapa persoalan Bali khususnya Bandara Bali Utara, sampai orang luar datang ke sini.

“Padahal kita punya orang seperti Ari Dwipayana di istana,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Bali, I Nengah Tamba menyatakan sebenarnya jika Lenis Kogoya tiba ke Katumbahan untuk bisa membantu mengeluarkan penlok lebih cepat, berarti bagus.

Tapi soal penlok itu kan masih dalam proses pengkajian, karena untuk Bandara Bali Utara ada tawaran di darat dan di laut. Inikan belum jelas. Serta soal teknis penlok juga merupakan kewenangan kementerian perhubungan, paparnya.

Ia mempertanyakan juga dalam pertemuan di Desa Adat Kubutambahan yang dihadiri Staf Ahli Presiden itu, ada perusahaan yang mengusulkan pembangunan bandara di darat.

Padahalkan ada juga investor yang merancang di laut. Makanya saya melihat kehadiran Kogoya di sana hanya untuk kepentingan adat saja. Bukan dalam konteks pengeluaran penlok, katanya.


 

Pewarta : Antara
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024