Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyiapkan program pemilihan sampah dari sumber untuk mengurangi dan memudahkan pengelolaan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).

Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Vidi Partisan Yuris Gamanjaya di Mataram, Kamis, mengatakan konsep program pemilihan sampah dari sumber itu konsepnya sama dengan program pilah sampah dari rumah.

"Bedanya untuk program pilah sampah dari sumber akan menyasar lebih ke perkantoran, sekolah, hotel, dan restoran," katanya.

Baca juga: Uji emisi pengolahan sampah di Mataram gunakan insinerator

Sementara program pilah sampah dari rumah sasarannya fokus ke rumah tangga, kata dia, namun sejauh ini aktivitas tersebut sudah mulai berkurang sehingga kembali digencarkan dengan menyasar sekolah, perkantoran, hotel, dan restoran.

Sasaran tersebut dipilih karena dinilai penanganan dan koordinasi bisa lebih mudah dan murah. Setelah program pilah sampah dari sumber tersebut berhasil, barulah kembali digencarkan pilah sampah dari rumah.

"Dengan demikian anak-anak yang sudah biasa pilah sampah di sekolah bisa menerapkan di rumah begitu juga yang orang tua mereka," katanya.

Baca juga: Wow!! Volume sampah di Mataram selama Fornas naik hingga lima ton per hari

Dengan adanya program pilah sampah dari sumber terutama di sekolah, kata dia, dapat mengedukasi anak-anak sejak dini untuk belajar memilah sampah sesuai dengan jenisnya yakni sampah organik dan anorganik.

Begitu juga pelaksanaan di perkantoran mendorong jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat menerapkan hal serupa di lingkungan kantor masing-masing, sehingga kebiasaan itu bisa menjadi contoh hingga ke rumah tangga dan lingkungan sekitar.

"Dengan adanya program itu para pelaku usaha hotel dan restoran juga bisa ikut berpartisipasi untuk mengoptimalkan pengolahan sampah di Kota Mataram," katanya.

Baca juga: DLH: Sampah banjir Mataram bebas pembayaran KJP di TPA

Vidi menambahkan dengan keterbatasan kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, Lombok Barat, dan program tersebut harus dipaksakan untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA.

"Sampah yang sudah dipilah akan kami optimalkan pengelolaannya di TPST modern Sandubaya," katanya.

Di TPST modern, lanjutnya, sampah sisa makanan akan diolah menjadi pakan maggot, kemudian sampah anorganik akan diolah menjadi kompos, sedangkan sampah plastik diolah menjadi batako.

Baca juga: DLH: Sampah banjir Mataram bebas pembayaran KJP di TPA
Baca juga: Puluhan relawan PMI NTB bersihkan sampah pascabanjir di Mataram
Baca juga: Puluhan ton sampah pascabanjir diangkut dari jalan-jalan utama Mataram


Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025