Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menyebutkan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Pondok Pesantren Assiddiqiyah mendekatkan layanan pemeriksaan dengan para pelajar.
"Layanan itu kan jemput bola, mendekatkan layanan kesehatan dengan para pelajar. Intinya kita dukung program CKG dari pemerintah untuk bisa dilaksanakan di seluruh lapisan masyarakat, termasuk salah satunya di sekolah. Sehingga mereka benar-benar bisa mendapat layanan kesehatan yang terbaik," ujar Uus saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Oleh karena itu, Uus telah berkoordinasi dengan Suku Dinas Pendidikan dan Suku Dinas Kesehatan agar sekolah beserta para pelajar dipersiapkan untuk mengikuti program itu.
"Sudah koordinasi dengan Sudindik dan Sudin Kesehatan supaya lembaga sekolahnya dipersiapkan, termasuk hari ini tadi di Ponpes Assidiqiyah. Saya dapat laporan tadi sudah berjalan lancar," ujar Uus.
Terkait keberlanjutan program itu di sekolah-sekolah wilayah Jakarta Barat, Uus menjamin kesiapan sekolah.
"Jadi bukan hanya di sekolah umum. Namun juga di pondok pesantren dan sekolah keagamaan lain," kata Uus.
Adapun program CKG di Ponpes Assidiqiyah bakal berlangsung dalam delapan gelombang, di mana pelaksanaan pertama hari ini, Senin, diikuti 100 peserta. Program CKG akan terus berlanjut di Ponpes Assidiqiyah hingga 830 pelajar di sekolah itu ikut terlibat.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta jajaran, baik tingkat pusat maupun kantor wilayah di seluruh provinsi, mengawal kesuksesan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah keagamaan.
Baca juga: PCO harap CKG di sekolah tumbuhkan budaya hidup sehat
"Kepada seluruh kepala kanwil se-Indonesia kalau nanti saya tahu ada di antara sekolah yang tidak mendapatkan pemeriksaan, nanti akan saya panggil para kepala kanwil dan kankemenag-nya," kata dia di Jakarta, Senin.
Baca juga: Layanan cek kesehatan gratis pelajar di Mataram gunakan skala prioritas
Ia menjelaskan pelaksanaan CKG akan menjadi kesempatan penting dalam mendukung Visi Indonesia Emas 2045, khususnya mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Ia menjelaskan pelaksanaan CKG menyasar madrasah, pesantren, satuan pendidikan keagamaan Kristen, Katolik, Hindu (Widyalaya), dan Buddha (Dhammasekha). Langkah ini, ujar dia, memperkuat komitmen dan dukungan Kementerian Agama dalam memberikan pelayanan inklusif lintas iman.