Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Barat (NTB) mendorong hilirisasi sebagai solusi permanen untuk mengatasi harga jagung yang sering anjlok terutama saat musim panen raya.

Kepala Dinas Perdagangan NTB Jamaluddin Maladi mengatakan pembangunan pabrik pakan di Pulau Sumbawa sebagai langkah strategis untuk menyerap surplus panen dan menstabilkan harga di tingkat petani.

"Ini bisa mendukung juga program pemerintah saat ini. Ketika sudah ada pabrik di Sumbawa bisa untuk masyarakat NTB, pengusaha NTB, atau bisa dikirim ke Nusa Tenggara Timur dan Bali," ucapnya dalam pernyataan di Mataram, Selasa.

Jamaluddin mengungkapkan saat musim panen jumlah jagung bisa mencapai lebih dari 2 juta ton dan kondisi itu selalu menjadi isu tahunan di Nusa Tenggara Barat. Surplus jagung membuat harga turun drastis, sehingga memicu kerugian dan keresahan di kalangan petani.

Baca juga: Gubernur NTB Iqbal minta pemda siapkan gudang penampungan jagung

Harga jagung saat anjlok bisa berada di bawah angka Rp4.000 per kilogram. Padahal harga pembelian pemerintah atau HPP senilai Rp5.500 per kilogram.

Saat ini pengusaha Nusa Tenggara Barat membeli pakan ke Jawa Timur, sedangkan pengusaha Jawa Timur membeli bahan baku pakan berupa jagung ke Nusa Tenggara Barat.

Menurutnya, pendirian pabrik pakan di Pulau Sumbawa dapat memutus mata rantai yang tidak efisien tersebut. Pabrik lokal dapat langsung menyerap jagung petani dengan harga yang lebih stabil, sekaligus memenuhi kebutuhan industri lain di Nusa Tenggara Barat.

"Langkah itu juga memberikan dampak positif bagi sektor lain, seperti industri tambak udang yang sangat besar di Nusa Tenggara Barat serta peternak ayam. Selama ini mereka terpaksa membeli pakan jadi dari luar daerah dengan harga yang lebih tinggi," kata Jamaluddin.

Baca juga: BRIDA NTB siapkan inovasi peningkatan produksi komoditas unggulan

Selain hilirisasi jagung, pemerintah NTB juga mendorong diversifikasi tanaman dengan nilai ekonomi tinggi, salah satunya melalui program menanam pohon keras berupa kemiri dengan insentif satu ekor sapi untuk setiap hektare lahan.

Jamaluddin memandang strategi ganda berupa hilirisasi komoditas unggulan dan diversifikasi tanaman bisa menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat struktur ekonomi daerah secara keseluruhan.

Baca juga: Gubernur NTB Iqbal janji carikan solusi soal harga jagung

Baca juga: Harapan petani jagung NTB di tengah lobi politik!


Pewarta : Sugiharto Purnama/Eka Sofyan
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025