Lombok Tengah (ANTARA) - InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) menyatakan festival rakyat atau Mandalika suka-suka yang menggabungkan musik dan budaya lokal, batal digelar untuk keamanan Indonesia serta menyikapi perkembangan terkini yang terjadi di beberapa daerah maupun di NTB, salah satunya terbakarnya gedung DPRD NTB.

"Keputusan penundaan ini merupakan bentuk nyata empati dan kepedulian kami terhadap kondisi terkini, di mana aspek keamanan dan kenyamanan dalam penyelenggaraan sebuah program aktivasi kawasan menjadi hal yang wajib diutamakan," kata Direktur Operasi ITDC Troy Warokka di Lombok Tengah, Sabtu.

Event Mandalika Suka-Suka digelar pada 31 Agustus 2025 di area parkir Deluxe Class, Pertamina Mandalika International Circuit, Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Setelah melihat dan memantau kondisi saat ini, resmi ditunda sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Bila kondisi aman dan kondusif, akan digelar di 2025," katanya.

Baca juga: ITDC gelar festival rakyat di Mandalika perkuat pengembangan UMKM

Ia mengatakan penundaan tersebut merupakan bentuk komitmen dan empati ITDC selaku BUMN dalam merespon cepat situasi yang terjadi saat ini untuk keamanan Indonesia dan kebaikan masyarakat.

"Kami sepakat, event itu ditunda untuk memastikan terlaksana dengan lebih baik dan tetap memberikan hiburan bagi masyarakat," katanya.

Ia mengatakan persiapan event tersebut telah mencapai 99 persen dan artis yang tampil telah tiba di Mandalikan serta tiket yang terjual telah mencapai ribuan.

"Untuk warga yang telah membeli tiket, uang nya kami kembalikan," katanya.

Baca juga: Wastra NTB bakal dikenalkan di Mandalika Internasional Festival 2025

Dalam festival rakyat tersebut, pihaknya menghadirkan musisi papan atas tanah air seperti Happy Asmara, Ndarboy Genk, dan NDX AKA. Festival ini akan memadukan panggung hiburan dengan dua zona utama, Kampoeng suka-suka dan Kampoeng balap.

 “Kami merancang program ini bukan sekadar konser musik, tetapi sebagai festival rakyat yang kreatif dan membangkitkan rasa kebersamaan," kata Troy.

Ajang tersebut menjadi ruang di mana masyarakat NTB, pelaku UMKM dan komunitas kreatif dapat tampil sejajar dalam satu panggung.

Dengan target 10.000 pengunjung dalam satu hari, festival ini diharapkan menjadi penggerak ekonomi lokal melalui peningkatan perputaran usaha UMKM, peluang kerja bagi tenaga lokal, dan promosi budaya NTB. 

Selain itu, menjadi salah satu daya tarik tambahan menjelang rangkaian event sport tourism seperti Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025.

"Penundaan ini untuk kepentingan keamanan negara," katanya.


Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025