Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan peluang curah hujan di Nusa Tenggara Barat (NTB) masih terbatas sebagai dampak musim kemarau pada dasarian I September 2025.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB Afriyas Ulfah mengatakan seluruh daerah secara umum hanya memiliki potensi hujan ringan dengan intensitas kecil.
"Potensi hujan lebih dari 20 milimeter hanya sekitar 30 hingga 50 persen dan terjadi terbatas di sebagian Lombok Barat, utara Lombok Tengah, dan sebagian kecil Lombok Timur," ujarnya di Mataram, Senin.
Afriyas menuturkan hasil pemantauan curah hujan pada dasarian terakhir Agustus 2025 menunjukkan sebagian besar wilayah Nusa Tenggara Barat masuk kategori rendah 0 hingga 50 milimeter.
Ia menyampaikan hanya sebagian kecil Lombok Tengah dan Lombok Timur yang tercatat menengah 51 hingga 75 milimeter.
Hari tanpa hujan tercatat bervariasi, mulai kategori sangat pendek 1-5 hari hingga kategori sangat panjang 31 hingga 60 hari. Bahkan, beberapa pos mencapai kekeringan ekstrem lebih dari 60 hari.
Kabupaten Sumbawa dan Bima mengalami kekeringan ekstrem di sejumlah pos hujan seperti Lape, Labuhan Badas, Sape, Monta, Soromandi, dan Palibelo Teke. Sedangkan, Kota Bima juga tercatat di Asakota Kolo, Rasanae Raba, dan Asakota Jatiwangi.
Baca juga: Awal September, cuaca berawan dan hujan diprediksi terjadi di sejumlah kota
Kondisi atmosfer menunjukkan IOD negatif minus 1,04 dan ENSO netral minus 0,35. Aliran massa udara di sebagian besar Indonesia didominasi angin timuran, dengan suhu muka laut lebih hangat 0,8 derajat Celcius dari normal.
Meski peluang hujan masih kecil, masyarakat tetap disarankan memanfaatkan curah hujan yang turun untuk mengisi penampungan air hujan atau embung agar kebutuhan air tetap terjaga. Peringatan dini kekeringan masih berlaku di sejumlah wilayah. Level waspada, siaga, hingga awas terjadi di Kabupaten Bima, Dompu, Sumbawa, Lombok Timur, dan Lombok Utara.
Baca juga: BMKG prakirakan hujan ringan di sejumlah kota
BMKG mengimbau masyarakat tetap mengikuti informasi terbaru untuk mengantisipasi potensi kekeringan dan kebakaran lahan, serta menyesuaikan perencanaan kegiatan harian.
Potensi hujan terbatas pada dasarian I September 2025, musim kemarau masih berlangsung. Masyarakat di Nusa Tenggara Barat diminta tetap waspada dan memanfaatkan setiap kesempatan hujan yang terjadi.