Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, terus melakukan kegiatan pemantauan harga pangan sebagai upaya antisipasi kenaikan selama bulan Maulid Nabi Muhammad 1447 Hijriah.

Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Rabu, mengatakan, momen Maulid di Pulau Lombok khususnya di Kota Mataram harus menjadi atensi.

"Pasalnya, selama Maulid terjadi peningkatan kebutuhan pokok masyarakat karena permintaan naik," katanya.

Dikatakan, dalam merayakan Maulid Nabi tradisi di Kota Mataram dan Pulau Lombok secara umum, dilaksanakan secara besar-besaran dengan berbagai kegiatan doa, zikir, dan ditutup dengan makan bersama.

Baca juga: Pemkot Mataram menggelar pangan murah 25-27 September kendalikan harga

Dalam kegiatan makan bersama, daging baik daging sapi maupun ayam menjadi menu utama, termasuk telur sehingga berbagai kebutuhan lauk serta komoditas pertanian menjadi atensi agar tidak terjadi lonjakan harga signifikan.

"Karena itulah, kami harus rutin memantau stok kebutuhan agar tidak mempengaruhi kenaikan harga," katanya.

Sementara berdasarkan hasil pantauan tim Disdag Kota Mataram Rabu (3/9-2025), pada tiga pasar tradisional yakni Pasar Mandalika, Pagesangan, dan Pasar Kebon Roek, rata-rata harga kebutuhan pokok masih stabil.

"Ada beberapa harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan tapi masih pada batas normal, dan ada juga yang mengalami penurunan," katanya.

Baca juga: Mataram gelar bazar pangan murah upaya pengendalian harga

Kebutuhan pokok penting yang mengalami kenaikan saat ini harga daging ayam broiler yang biasanya Rp32.000-Rp35.000 per kilogram naik menjadi Rp40.000 per kilogram.

Begitu juga dengan daging sapi dari harga Rp125.000 per kilogram, mulai naik menjadi Rp130.000 per kilogram, telur ayam ras juga mengalami kenaikan dalam kegiatan pasar rakyat akhir Agustus 2025, dijual Rp48.000 per tray (satu tray isi 30 butir) sampai Rp52.000 per tray.

Sementara di pasar tradisional sudah mengalami kenaikan menjadi Rp55.000-Rp60.000 per tray.

"Untuk telur dan daging ayam, kami segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari tahu penyebab dan bagaimana solusi agar harga tidak terus naik," katanya.

Sedangkan kebutuhan lainnya seperti cabai, bawang, tomat sejauh ini harga sudah relatif normal, bahkan untuk tomat harganya turun lagi dari Rp6.000 per kilogram kini hanya menjadi Rp4.000 per kilogram.

Sementara untuk jenis cabai merah, cabai keriting, dan cabai rawit harganya masih berkisar Rp20.000-Rp22.000 per kilogram

"Harga cabai itu sudah di bawah harga normal yakni Rp25.000-Rp28.000 per kilogram," katanya

Baca juga: Pemkot Mataram akan menggelar bazar GPM stabilkan harga jelang Idul Adha

Cabai ini, lanjutnya, menjadi salah satu komoditas pertanian yang penting, apalagi masyarakat suku Sasak tidak bisa kekurangan cabai.

Untuk harga beras di pasar tradisional sejauh ini juga masih normal yakni Rp14.000-Rp15.000 per kilogram. Begitu juga dengan gula pasir Rp17.500 per kilogram.

"Untuk harga gula juga akan kami terus pantau, sebab selama Maulid kebutuhan gula meningkat untuk membuat jajan Maulid dan membawa hantaran ke rumah keluarga yang Maulid," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram gelar bazar pangan murah menstabilkan harga


Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025