Lombok Utara, Nusa Tenggara Ba (ANTARA) - Tim Pencarian dan Pertolongan (Search And Rescue/SAR) gabungan pada Senin memastikan sudah tidak ada lagi korban yang terjebak di kawasan Air Terjun Tiu Kelep, yang berada satu lokasi dengan Air Terjun Sindang Gile di Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, setelah gempa pada Minggu (17/3) memicu tanah longsor di area wisata tersebut.
"Semua lokasi sudah kita susur dan bisa kita pastikan tidak ada lagi korban yang tersisa di dalam kawasan. Jadi WNA Malaysia itu yang terakhir," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram I Nyoman Sidakarya di Senaru.
Tim SAR Gabungan yang terdiri atas personel TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, dan unit SAR lain menyusuri seluruh daerah wisata tersebut dengan bantuan anjing pelacak dari Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat.
"Dengan memanfaatkan penciuman anjing pelacak dari Polda NTB, kita susur seluruh tempat dan tidak ada ditemukan korban lain, jadi semuanya sudah clear," kata I Nyoman Sidakarya.
Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi jenazah perempuan warga negara Malaysia yang diduga bernama Lim Sai Wah dari tumpukan bebatuan besar dekat Air Terjun Tiu Kelep sekitar pukul 08.30 Wita.
Perempuan Malaysia itu masuk ke kawasan wisata Air Terjun Tiu Kelep bersama rombongan wisata pada Minggu (17/3) sore, ketika gempa tektonik memicu longsornya bebatuan dan tanah bukit yang ada di tepi kanan kiri jalur menuju Air Terjun Tiu Kelep.
Gubernur Nusa Tenggara Barat H Zulkieflimansyah saat memantau upaya evakuasi di Lombok Utara, Minggu malam, menyatakan menurut laporan yang dia terima bencana itu menyebabkan tiga orang meninggal dunia, satu warga Senaru dan dua warga Malaysia, serta sekitar 32 orang terluka sehingga harus menjalani perawatan medis di Puskesmas dan rumah sakit.
"Semua lokasi sudah kita susur dan bisa kita pastikan tidak ada lagi korban yang tersisa di dalam kawasan. Jadi WNA Malaysia itu yang terakhir," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram I Nyoman Sidakarya di Senaru.
Tim SAR Gabungan yang terdiri atas personel TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, dan unit SAR lain menyusuri seluruh daerah wisata tersebut dengan bantuan anjing pelacak dari Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat.
"Dengan memanfaatkan penciuman anjing pelacak dari Polda NTB, kita susur seluruh tempat dan tidak ada ditemukan korban lain, jadi semuanya sudah clear," kata I Nyoman Sidakarya.
Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi jenazah perempuan warga negara Malaysia yang diduga bernama Lim Sai Wah dari tumpukan bebatuan besar dekat Air Terjun Tiu Kelep sekitar pukul 08.30 Wita.
Perempuan Malaysia itu masuk ke kawasan wisata Air Terjun Tiu Kelep bersama rombongan wisata pada Minggu (17/3) sore, ketika gempa tektonik memicu longsornya bebatuan dan tanah bukit yang ada di tepi kanan kiri jalur menuju Air Terjun Tiu Kelep.
Gubernur Nusa Tenggara Barat H Zulkieflimansyah saat memantau upaya evakuasi di Lombok Utara, Minggu malam, menyatakan menurut laporan yang dia terima bencana itu menyebabkan tiga orang meninggal dunia, satu warga Senaru dan dua warga Malaysia, serta sekitar 32 orang terluka sehingga harus menjalani perawatan medis di Puskesmas dan rumah sakit.