Mataram (ANTARA) - Lembaga Kemaslahatan Keluarga Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LKK PWNU) Nusa Tenggara Barat menyatakan kesehatan mental adalah fondasi penting dalam membangun keluarga yang tangguh.
"Isu kesehatan mental tidak lagi dapat dipandang sebelah mata karena berhubungan erat dengan ketahanan keluarga," kata Ketua LKK PWNU Nusa Tenggara Barat Athik Hidayatul Ummah dalam keterangan di Mataram, Minggu.
Atik mengungkapkan keluarga tangguh bukan hanya menyangkut fisik maupun finansial, melainkan juga mental yang sehat agar bisa menopang berbagai kondisi yang mendera keluarga.
Saat mental anggota keluarga sehat, maka terbentuk pola komunikasi yang sehat antara anggota keluarga, emosi yang terkelola, tahan menghadapi tantangan, hingga menciptakan lingkungan keluarga yang aman dan nyaman.
Baca juga: Ketua PWNU ajak elemen masyarakat bersinergi bangun NTB
Pada 13-14 September 2025, LKK PWNU Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar pemeriksaan kesehatan mental dan layanan konsultasi psikologi bagi masyarakat.
Layanan itu dirancang sebagai upaya memperkuat kesadaran publik mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental, sekaligus menghadirkan ruang aman bagi diskusi maupun konsultasi langsung dengan para ahli.
"Melalui program itu kami berusaha mendekatkan layanan psikologis kepada masyarakat, khususnya orang tua dan generasi muda yang sering menghadapi tekanan hidup sehari-hari," kata Atik.
Baca juga: Rektor UIN Mataram kembali terpilih pimpin PWNU NTB
LKK PWNU Nusa Tenggara Barat memberikan pemeriksaan psikologis dasar mulai dari tes sederhana terkait kondisi mental hingga konsultasi lebih mendalam bersama tenaga profesional.
Atik menuturkan pihaknya melibatkan tenaga ahli dari kalangan psikolog, konselor keluarga sampai relawan mahasiswa Bimbingan Konseling Islam UIN Mataram agar dapat memberikan pelayanan yang lebih komprehensif serta menjadi pengalaman belajar langsung bagi para mahasiswa.
Para peserta mendapatkan informasi mengenai cara menjaga kesehatan mental, strategi menghadapi stres, hingga pentingnya komunikasi dalam keluarga.
"Inisiatif itu diharapkan mampu memperkuat ketahanan keluarga, mendorong kesadaran kolektif tentang pentingnya kesehatan jiwa, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTB secara menyeluruh," pungkas Atik.