Jakarta (ANTARA) - Pebasket Pelita Jaya Jakarta Andakara Prastawa Dhyaksa menyebut ketidakhadiran Brandon Jawato sejak pertengahan musim 2025 akibat cedera membuat tim kurang berenergi dalam bersaing dengan klub kuat lain.
Dia menganggap forward itu senjata penting dan telah memberikan kontribusi besar yang sulit tergantikan.
"Tentunya banyak kehilangan, terutama dari ukuran pemain bigman, tembakannya, cara bertahannya, karena Jawato adalah salah satu pemain terbaik di Indonesia," kata Prastawa di Jakarta, Selasa.
Dia menilai faktor ketidakhadiran Jawato menghilangkan energi tim.
"Mungkin yang paling terasa adalah energinya, tentang bagaimana jiwa kepemimpinan Jawato saat berada di lapangan," ujar kapten klub tersebut.
Jawato menepi sejak pertengahan musim akibat cedera hingga kompetisi berakhir.
Baca juga: Medali EuroBasket 2025 prestasi terbesar dalam kariernya
Situasi itu memengaruhi performa tim, terutama saat menghadapi laga-laga krusial.
Pelita Jaya Jakarta pun terpaksa menutup IBL 2025 dengan status runner-up setelah kalah melawan Dewa United Banten dalam final.
Baca juga: Jerman dan Finlandia lolos ke semifinal EuroBasket
Jawato dikenal pemain serba bisa yang mengandalkan kekuatan fisik, akurasi tembakan jarak jauh, dan kontribusi di sektor pertahanan.
Pemain ini juga kerap sosok pemimpin di lapangan dengan energi positif yang memengaruhi rekan setimnya.
Ketidakhadiran Jawato memaksa Pelita Jaya memutar strategi sepanjang babak playoff.
Kehilangan pemain berpengalaman itu membuat tanggung jawab lebih besar harus dipikul pemain lain, termasuk Prastawa yang menjadi salah satu motor serangan tim, yang baru kembali dari cedera panjang sejak awal musim.