Kota Mataram (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menampilkan beragam karya mahasiswa dalam Expo KKN 2025, Selasa (30/9), di Auditorium H. Anwar Ikraman.
Kegiatan bertema “Kampus Sinergi Impact – Building Village Independence” itu menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mempresentasikan inovasi yang lahir dari program pengabdian di sejumlah desa di Nusa Tenggara Barat.
"Expo ini adalah ruang apresiasi sekaligus refleksi. Kita ingin melihat sejauh mana mahasiswa mampu memberi dampak nyata di tengah masyarakat," kata Ketua LPPM UMMAT, Dr. Sri Rejeki, M.Pd, dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (1/10).
Baca juga: Empat wisudawan UMMAT raih penghargaan khusus pada wisuda ke-61
Ia menegaskan, bahwa expo ini bukan sekadar pameran, melainkan ruang refleksi dan apresiasi terhadap inovasi mahasiswa.
"Melalui kegiatan ini kita bisa melihat dan menilai seberapa jauh mahasiswa mampu berkontribusi selama berada di lokasi pengabdian," ujarnya.
Ada tiga kategori karya yang ditampilkan meliputi Teknologi Tepat Guna, Kesehatan Masyarakat, serta Desa Tangguh Bencana.
"Berbagai inovasi sederhana yang mereka kembangkan diarahkan untuk menjawab kebutuhan dan tantangan di desa," jelasnya.
Baca juga: UMMAT gelar wisuda ke-61, lahirkan 1.166 lulusan baru
Rektor UMMAT, Drs. Abdul Wahab, MA, menyampaikan apresiasi atas kerja keras mahasiswa selama 45 hari pengabdian di desa.
"KKN adalah momentum bagi mahasiswa untuk membumikan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah," katanya.
Ia memaparkan, inovasi mahasiswa tidak hanya bermanfaat secara akademis, tapi juga membantu mendorong kemandirian desa.
Sementara itu, salah seorang peserta, M. Ari Azhari dari kelompok 28 Desa Sangiang, Kabupaten Bima, mengaku pengalaman KKN membuat dirinya lebih peka terhadap persoalan sosial.
Ia bersama tim menciptakan paving blok dari limbah plastik serta mengedukasi warga mengenai pemanfaatan arang aktif guna menjaga lingkungan laut.
"Bagi kami, yang terpenting karya ini benar-benar bermanfaat dan digunakan secara berkelanjutan oleh masyarakat desa, bukan hanya sebagai proyek KKN," pungkasnya.
Baca juga: Empat Mahasiswa UMMAT wakili NTB di POMNAS XVIII Semarang
Baca juga: UMMAT luncurkan dua aplikasi strategis transformasi digital akademik dan riset