Mataram (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat mencatat sebanyak 1.852 transaksi pembayaran digital menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) selama perhelatan Lombok Sumbawa Festival (LSF) MotoGP Mandalika 2025.

Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Hario K. Pamungkas, mengatakan transaksi tersebut mencakup penggunaan QRIS Tap dan QRIS dengan pindai, yang menunjukkan meningkatnya adopsi sistem pembayaran digital di sektor pariwisata.

"Implementasi QRIS di MotoGP Mandalika menjadi bukti bahwa NTB siap bersaing di era digital. Kami ingin menjadikan Mandalika sebagai showcase inovasi pembayaran digital Indonesia kepada dunia," katanya.

QRIS adalah sebuah standar nasional kode QR untuk transaksi pembayaran digital di Indonesia yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).

BI NTB, kata dia, terus memperkuat komitmen dalam memperluas digitalisasi transaksi ekonomi daerah, khususnya pada sektor pariwisata dan UMKM. Melalui kolaborasi dengan NTB Mall dan Lokala Project, BI memfasilitasi 60 stan UMKM binaan Pemerintah Provinsi NTB agar dapat bertransaksi menggunakan QRIS.

Baca juga: BI memprediksi ekonomi NTB tumbuh 5,1 persen dampak balap internasional

Seluruh stan dilengkapi dengan sound box dan perangkat pendukung agar transaksi berjalan cepat dan efisien menggunakan QRIS Tap. 

Selain itu, lanjut Hario, pihaknya juga memperkenalkan QRIS Crossborder bagi wisatawan mancanegara asal Malaysia, Singapura, dan Thailand, yang memungkinkan pembayaran langsung menggunakan aplikasi dari negara asal tanpa perlu menukar uang tunai.

Selama penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025, Bank Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTB dan Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP) untuk menghadirkan digital payment zone di berbagai titik strategis seperti area kuliner, kerajinan, dan festival.

"Langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan transaksi, sekaligus memperkuat citra NTB sebagai destinasi wisata digital berkelas dunia," ucap Hario.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, turut hadir dalam kegiatan tersebut dan mencoba langsung bertransaksi menggunakan QRIS Tap di stan UMKM LSF.

"Inovasi seperti QRIS Tap dan QRIS Crossborder menunjukkan kesiapan Indonesia menghadirkan ekosistem ekonomi digital yang terintegrasi, baik di dalam negeri maupun lintas negara," ujarnya. 

Baca juga: Wamenpar: Dampak ekonomi MotoGP Mandalika capai Rp4,8 triliun

Filianingsih menegaskan bahwa digitalisasi ini menjadi peluang besar bagi UMKM dan sektor pariwisata untuk memperkuat daya saing daerah.

Sementara itu, Gubernur NTB H Lalu Muhammad Iqbal, mengapresiasi langkah BI dalam menghadirkan sistem pembayaran digital di ajang internasional.

"Inovasi ini tidak hanya memudahkan wisatawan, tetapi juga meningkatkan daya saing dan omzet pelaku UMKM lokal," katanya.

Melalui penerapan QRIS Tap dan Crossborder di MotoGP Mandalika, Bank Indonesia berharap dapat mendorong digitalisasi UMKM, meningkatkan literasi keuangan masyarakat, serta memperkuat ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan di Nusa Tenggara Barat.

Upaya ini sejalan dengan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, yang menargetkan terwujudnya sistem pembayaran nasional yang efisien, aman, dan berdaya saing di tingkat global.

Baca juga: MotoGP Mandalika Lombok dongkrak perekonomian daerah
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi diperkuat saat MotoGP di Mandalika
 


Pewarta : Awaludin
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025