Jakarta (ANTARA) - Peraih medali perak tinju Olimpiade Tokyo 2020 Ben Whittaker bersiap menghadapi Benjamin Razavi untuk memperebutkan gelar juara kelas berat ringan (79,3 kg) World Boxing Council (WBC) Silver pada 29 November mendatang di Inggris.

"Pemenang laga tidak hanya akan memperoleh sabuk WBC Silver, tetapi ini akan menjadi pertarungan eliminasi, yang memperkuat tempatnya di antara nama-nama paling menonjol di divisi kelas berat ringan internasional," demikian pernyataan WBC dalam laman resminya yang dipantau di Jakarta, Minggu.

Whittaker telah membangun karier yang sempurna sejak masanya di tinju Olimpiade, menggabungkan bakat, karisma, dan tinju presisi bedah yang menjadikannya salah satu potensi besar Inggris di bawah bendera WBC.

Dalam laga terbarunya, Whittaker menegaskan kemampuannya dengan menumbangkan Liam Cameron pada ronde kedua dengan melepaskan straight tangguh mendarat telak di bagian rahang lawan, membuat laga yang seharusnya berlangsung 10 ronde harus berakhir lebih awal.

Baca juga: Pebasket Rizal Falconi akhiri kebersamaan dengan Borneo

Memiliki rekor tak terkalahkan dengan 9 kemenangan termasuk 6 knockout (KO), Whittaker akan diuji dengan ketangguhan Gavazi dalam duel yang memiliki implikasi langsung terhadap gelar juara dunia.

Gavazi seorang petinju tangguh dan berpengalaman yang akan berusaha menghancurkan Whittaker untuk membawa pulang gelar juara ke Jerman.

Baca juga: Oki Wira Sanjaya akhiri kebersamaan dengan Rans

Kekuatan pukulan dan staminanya menjadikannya ancaman nyata bagi lawan mana pun, terutama dalam pertarungan dua belas ronde.

Gavazi akan naik ring dengan membawa keunggulan pengalaman setelah mencatatkan rekor 19 kemenangan (13-0) dan 1 kekalahan untuk mengakhiri rekor tak terkalahkan Whittaker.


 


Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025