Jakarta (ANTARA) - Dua pewarta foto Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA meraih penghargaan kategori foto jurnalistik dalam ajang Anugerah Jurnalistik Komdigi 2025 yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Digital di Jakarta Pusat pada Rabu.

Adapun dua pewarta yang meraih penghargaan yakni Aditya Pradana Putra sebagai pemenang juara pertama dengan karya berjudul "Layanan Mobil Sahabat Anak bagi Pengungsi Lewotobi" dan Muhammad Zulfikar sebagai pemenang juara ketiga lewat karya "Literasi Digital Berkeadilan Bagi Anak Berhadapan Dengan Hukum".

Karya foto "Layanan Mobil Sahabat Anak bagi Pengungsi Lewotobi" dari Aditya Pradana Putra menceritakan peran mobil layanan digital yang berperan sebagai pemberi hiburan dan edukasi bagi anak-anak terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2024.

"Ketika sekolah-sekolah mereka tutup, ketika ruang bermain mereka sangat terbatas di pengungsian dan mobil layanan digital ini hadir untuk memberikan hiburan dan trauma healing untuk mereka," kata Aditya.

Pada ajang penghargaan yang mengusung tema ”PP Tunas: Membangun Ruang Digital Ramah Anak, Sehat, dan Berkeadilan” itu, Aditya berharap Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas) dapat berperan melindungi anak dari pengaruh negatif di ruang digital dengan baik.

"Saya harap ini (PP Tunas) bisa menjadikan ekosistem digital yang baik untuk seluruh anak-anak yang ada di Indonesia," katanya.

Baca juga: Anugerah Jurnalistik Pertamina 2024 dibuka, Pertamina siap jaring karya jurnalistik terbaik

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan PP Tunas hadir untuk melindungi anak-anak dari ancaman kejahatan di dunia maya.

Menurutnya, pemerintah melihat urgensi pembatasan akses anak di bawah umur ke platform digital karena seluruh bentuk kejahatan di dunia fisik kini bermigrasi ke ruang digital

Baca juga: Sebanyak tiga karya jurnalistik ANTARA menangi Anugerah Jurnalistik Kominfo

"Seluruh kejahatan yang ada di dunia fisik bisa masuk ke dunia maya mulai dari terorisme, kekerasan, perundungan, judi, narkoba, dan sebagainya," kata Meutya dalam ajang Anugerah Jurnalistik Komdigi.

PP Tunas, ujar Meutya, dirancang sebagai respon atas meningkatnya paparan media sosial serta gim dengan fitur komunikasi yang berdampak pada anak.

"Karena itu memang kita melihat bahwa penundaan akses anak dari usia 13 sampai 18 tahun ini penting untuk diterapkan," ucapnya.


Pewarta : Farhan Arda Nugraha
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025