Lombok Tengah (ANTARA) - Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyelenggarakan kegiatan latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) skala penuh 2025 dalam rangka meningkatkan kemampuan petugas dalam penanganan potensi kedaruratan yang terjadi.
General Manager Bandara Lombok Aidhil Philip Julian di Lombok Tengah, Senin, mengatakan kegiatan PKD merupakan agenda rutin untuk memastikan kesiapan seluruh unsur dalam merespons potensi keadaan darurat di lingkungan bandara.
“Latihan PKD skala penuh ini bertujuan memastikan kesiapan personel, peralatan, dan fasilitas operasional dalam menghadapi berbagai potensi gangguan keselamatan maupun ancaman keamanan penerbangan," katanya.
PKD mencakup empat latihan, yaitu table top exercise dan tiga latihan lapangan yaitu airport security exercise, domestic fire exercise, dan full scale exercise.
"Setiap skenario disusun berdasarkan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandara dan Program Keamanan Bandara,” ujarnya.
Ia menambahkan PKD 2025 menguji efektivitas komunikasi, koordinasi, dan komando antar-unit di internal PT Angkasa Pura Indonesia, serta seluruh anggota Airport Emergency Committee, seperti dari TNI AU Lanud ZAM, Polda NTB, Basarnas NTB, Kodim 1620/Lombok Tengah, Polres Lombok Tengah, Perum LPPNPI Cabang Lombok, Balai Karantina Kesehatan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Lombok Tengah, maskapai, serta instansi terkait lainnya.
“Seluruh latihan dirancang menyerupai kondisi nyata, namun tetap dipastikan tidak mengganggu operasional penerbangan maupun pelayanan kepada pengguna jasa," katanya.
Melalui kegiatan ini pihaknya ingin memastikan seluruh unsur di Bandara Lombok siap merespons situasi darurat kapan pun dibutuhkan sebagai bagian dari komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan dalam menjaga standar keselamatan dan keamanan penerbangan, serta memastikan operasional bandara tetap optimal dan andal.
Sebagai bagian dari kelancaran pelaksanaan kegiatan, pihaknya mengimbau kepada calon penumpang yang memiliki jadwal penerbangan untuk datang lebih awal ke bandara.
"Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi kepadatan akibat mobilisasi kendaraan dan peralatan yang digunakan dalam latihan PKD," katanya.
Baca juga: Menembus langit, Menguatkan konektivitas wisata
Baca juga: Bandara Lombok siap layani rute penerbangan Indonesia-Turki
Baca juga: Bandara Lombok buka dua rute penerbangan baru ke NTT
Baca juga: Bandara Lombok layani 72 ribu penumpang selama MotoGP Mandalika 2025
Baca juga: Bandara Lombok tampilkan nuansa budaya NTB saat MotoGP Mandalika
Baca juga: Penerbangan di Bandara Lombok tak terdampak letusan Gunung Lewotobi
Baca juga: Bandara Lombok siap dukung ajang MotoGP 2025 di Mandalika