Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), siap siaga menurunkan tim ke titik rawan bencana hidrometeorologi di seluruh wilayah Kota Mataram.

"Jika kondisi mengharuskan tim kami turun dan siaga di lokasi titik rawan bencana, petugas kami sudah siap," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Senin.

Hal tersebut disampaikan sebagai langkah antisipasi menjelang puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada bulan Desember 2025 hingga Januari 2026.

Baca juga: Wali Kota Mataram meminta camat siapkan selter bencana pada titik rawan

Sebagai wilayah hilir, puncak musim hujan bisa berpotensi terjadi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi, disertai petir, dan angin kencang memicu terjadi potensi banjir dan banjir rob bagi warga pesisir.

Sejauh ini, penanganan kesehatan warga yang terdampak bencana banjir dan banjir rob yang terjadi akibat hujan deras di Kota Mataram, masih dapat ditangani petugas medis di 11 puskesmas se-Kota Mataram.

"Namun, ketika kondisinya dinilai mendesak untuk layanan ke titik bencana, kami siap siaga," katanya.

Baca juga: BPBD Kota Mataram siagakan satgas patroli titik rawan bencana

Untuk mengoptimalkan layanan, pihaknya menyiagakan tenaga kesehatan (nakes) pada 11 puskesmas se-Kota Mataram sebagai antisipasi bencana hidrometeorologi selama musim hujan.

"Kami sudah meminta semua tenaga kesehatan pada 11 puskesmas se-Kota Mataram untuk tetap siaga," katanya.

Para petugas kesehatan harus tetap siaga di masing-masing wilayah kerja selama 24 jam dengan sistem shift, begitu juga dengan layanan di UGD tetap dibuka serta ambulans harus disiagakan.

"Personel, obat-obatan, alat kesehatan, dan ambulans di 11 puskesmas sudah kami siagakan," katanya.

Baca juga: BPBD Mataram menyiagakan satgas untuk patroli ke daerah rawan bencana

Hal tersebut sebagai bentuk kesiapsiagaan petugas medis dalam upaya penanganan kesehatan masyarakat ketika terjadi bencana hidrometeorologi, seperti angin kencang, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, serta abrasi pantai.

Layanan puskesmas tersebar rata di enam kecamatan se-Kota Mataram, dan IGD buka 24. Ketika masyarakat membutuhkan bantuan bisa langsung ke puskesmas terdekat dan jika membutuhkan penganan lanjutnya, puskesmas akan merujuk pasien ke rumah sakit.

"Tapi, ketika masyarakat berada dalam kondisi gawat darurat, tim puskesmas siap turun dengan ambulans," katanya.

Baca juga: BPBD Mataram patroli titik rawan bencana


Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025