Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiagakan puluhan personel dalam satuan tugas bencana untuk melakukan patroli di sejumlah titik potensi rawan bencana terutama di pinggir sungai dan pesisir pantai.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor, di Mataram, Jumat, mengatakan antisipasi ini dilakukan melihat intensitas hujan sedang hingga lebat yang terjadi beberapa hari terakhir ini merata di seluruh wilayah Kota Mataram.
"Setiap hari sekitar 60-70 personel turun melakukan patroli pada sejumlah titik rawan bencana, seperti di pesisir pantai, pinggir kali dan potensi rawan genangan," katanya.
Menurutnya, dari laporan sementara ketinggian air pada sungai yang melintasi Kota Mataram yakni Sungai Jangkuk, Ancar, Berenyok dan Unus terpantau terjadi peningkatan titik permukaan sungai namun tidak sampai meluap.
Secara kasat mata, saat ini ketinggian air sungai memang di atas ambang normal tapi masih terkendali karena air kiriman akibat hujan di hulu, sementara di sini terjadi intensitas hujan sedang. "Sedangkan kondisi sempadan pantai masih relatif aman dengan ketinggian gelombang setengah meter hingga satu meter. Kondisi ini masih aman untuk nelayan melaut," katanya.
Baca juga: BPBD: Lombok Tengah akan tetapkan siaga kekeringan
Baca juga: BPBD Lombok Tengah siapkan bantuan air bersih warga daerah rawan
Di sisi lain, Mahfuddin juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang terjadi akhir-akhir ini. Sementara tambahnya, berdasarkan prediksi BMKG sekarang masih musim kemarau dan musim hujan diprediksi pada minggu kedua bulan Oktober 2022. "Tapi ternyata maju. Karena itu, masyarakat harus tetap waspada," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor, di Mataram, Jumat, mengatakan antisipasi ini dilakukan melihat intensitas hujan sedang hingga lebat yang terjadi beberapa hari terakhir ini merata di seluruh wilayah Kota Mataram.
"Setiap hari sekitar 60-70 personel turun melakukan patroli pada sejumlah titik rawan bencana, seperti di pesisir pantai, pinggir kali dan potensi rawan genangan," katanya.
Menurutnya, dari laporan sementara ketinggian air pada sungai yang melintasi Kota Mataram yakni Sungai Jangkuk, Ancar, Berenyok dan Unus terpantau terjadi peningkatan titik permukaan sungai namun tidak sampai meluap.
Secara kasat mata, saat ini ketinggian air sungai memang di atas ambang normal tapi masih terkendali karena air kiriman akibat hujan di hulu, sementara di sini terjadi intensitas hujan sedang. "Sedangkan kondisi sempadan pantai masih relatif aman dengan ketinggian gelombang setengah meter hingga satu meter. Kondisi ini masih aman untuk nelayan melaut," katanya.
Baca juga: BPBD: Lombok Tengah akan tetapkan siaga kekeringan
Baca juga: BPBD Lombok Tengah siapkan bantuan air bersih warga daerah rawan
Di sisi lain, Mahfuddin juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang terjadi akhir-akhir ini. Sementara tambahnya, berdasarkan prediksi BMKG sekarang masih musim kemarau dan musim hujan diprediksi pada minggu kedua bulan Oktober 2022. "Tapi ternyata maju. Karena itu, masyarakat harus tetap waspada," katanya.