Lombok Tengah (ANTARA) - Bupati Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Pathul Bahri mengajak para bunda literasi baik di tingkat kecamatan maupun desa untuk menjadi guru bagi masyarakat atau pemerhati di desa masing-masing dalam meningkatkan minat baca masyarakat.

"Literasi itu bukan hanya membaca, tapi memahami dan mengayomi, sehingga informasi yang diterima masyarakat itu tidak hoaks," kata Lalu Pathul Bahri saat acara pengukuhan bunda literasi kecamatan, desa dan kelurahan di Kabupaten Lombok Tengah, Kamis.

Ia mengatakan pembentukan bunda literasi ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk meningkatkan minat baca.

Baca juga: Bunda Literasi ajak warga di NTB melek digital

Oleh karena itu, bunda literasi ini diharapkan bisa menjadi teladan motor penggerak bagi masyarakat dalam memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan literasi di Lombok Tengah.

"Mereka bisa memberikan pengarahan dan masukan kepada masyarakat. Informasi yang salah bisa benar diterima dan yang benar diterima dengan benar oleh masyarakat," katanya.

Selanjutnya, bunda literasi diharapkan berperan aktif dalam membudidayakan literasi di Lombok Tengah.

"Tugas bunda literasi ini juga menggalakkan literasi digital dan dapat menyaring berita hoaks yang diterima masyarakat," katanya.

Sementara itu, Ketua Bunda Literasi Kabupaten Lombok Tengah Hj Baiq Nurul Aini Pathul Bahri mengatakan pembentukan bunda literasi ini dapat meningkatkan minat baca masyarakat dan penggerak peningkatan literasi.

"Peningkatan literasi ini menjadi inspirasi masyarakat dalam membangun Lombok Tengah," katanya.

Baca juga: Gedung Perpustakaan Mataram dilengkapi fasilitas panggung literasi

Ia mengatakan literasi bukan sekedar membaca, tapi memahami dan menggunakan informasi tersebut dengan cerdas, sehingga penting dilakukan penguatan literasi di Lombok Tengah.

"Penguatan literasi ini dapat meningkatkan sumber daya manusia dalam mewujudkan Indonesia emas 2045," katanya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, membutuhkan kolaborasi semua pihak termasuk bunda literasi di tingkat kecamatan hingga desa untuk menggerakkan masyarakat.

"Di era digital banyak anak jarang membaca buku. Mari budayakan minat baca dari keluarga dan lingkungan," katanya.

Ia mengatakan minat baca masyarakat Lombok Tengah masih di bawah rata-rata nasional, sehingga keberadaan perpustakaan desa diharapkan dapat dihidupkan kembali.

"Mari aktifkan perpustakaan desa untuk peningkatan literasi di Lombok Tengah," katanya.


Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025