Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan Senggigi Open Surfing 2025 pada 12-14 Desember 2025 untuk menggeliatkan pariwisata di kawasan Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, yang sempat terdampak gempa bumi 2018 dan pandemi COVID-19.

Kepala Dispar NTB Ahmad Nur Aulia mengatakan penyelenggaraan kompetisi selancar tersebut bertujuan memperkuat posisi NTB sebagai destinasi sport tourism unggulan di Indonesia dan Asia.

"Pada tahun ini kami menonjolkan dua nilai utama, yaitu kualitas ombak Senggigi yang ramah bagi semua level peselancar dan kolaborasi antara pemerintah, komunitas surfer, serta sektor swasta. Kolaborasi ini diharapkan memberi pengalaman lebih berkesan bagi peserta dan penonton," katanya di Mataram, Senin.

Ia menjelaskan Senggigi dipilih sebagai lokasi utama karena memiliki keunggulan geografis berupa ombak stabil dan garis pantai yang indah. Secara strategis, pemilihan Senggigi dinilai mampu menghidupkan kembali kawasan wisata yang beberapa tahun terakhir mengalami penurunan kunjungan.

"Dengan menghadirkan event berkualitas di Senggigi, kami ingin wisatawan kembali menjadikan kawasan ini sebagai basis liburan dan membuka peluang tumbuhnya aktivitas wisata lainnya," ujarnya.

Baca juga: Parade budaya Lombok-Sumbawa digelar di CFD Malang

Aulia menyebut Senggigi Open Surfing 2025 merupakan hasil sinergi Dispar Provinsi NTB, Dispar Lombok Barat, PSOI Pengprov NTB, dan PSOI Lombok Barat selaku penyelenggara teknis. Kolaborasi tersebut juga melibatkan pelaku usaha pariwisata, Merumatta Senggigi, serta DMO Senggigi.

"Kerja sama multi-stakeholder ini menunjukkan ekosistem pariwisata NTB semakin siap menggelar event berskala besar," ucapnya.

Kompetisi akan dipusatkan di area Pantai Senggigi dengan karakter ombak yang dinilai ideal untuk berbagai kategori, mulai dari Men’s dan Women’s Open Division, Junior Division, hingga Fun Foreigner Division.

Baca juga: DPRD NTB dorong kolaborasi pentahelix kembangkan wisata di Pulau Sumbawa

Dari sisi kesiapan, Dispar NTB bekerja sama dengan Basarnas, lifeguard setempat, dan panitia teknis PSOI untuk memastikan keamanan peserta dan wisatawan, baik di darat maupun di laut. Zona penonton, jalur wisatawan, dan area UMKM juga disiapkan agar event berlangsung aman dan nyaman.

Untuk memperluas promosi, kata Aulia, pihaknya menerapkan strategi pemasaran terintegrasi melalui kanal digital resmi pariwisata, publikasi media nasional, serta kolaborasi komunitas surfer. Pelaku usaha hotel dan restoran di Senggigi turut digandeng untuk menyediakan paket bundling selama periode lomba.

"Dengan pendekatan ini, kami berharap promosi menjangkau wisatawan domestik dan komunitas surfer internasional yang selama ini menjadikan NTB sebagai destinasi favorit," katanya.

Baca juga: BKSP DPD RI dukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di NTB

Dinas Pariwisata NTB menargetkan Senggigi Open Surfing 2025 memberikan multiplier effect bagi ekonomi lokal, mulai dari peningkatan hunian hotel hingga aktivitas restoran dan UMKM di sepanjang kawasan Senggigi. Event ini juga diharapkan memperkuat citra Senggigi sebagai destinasi yang aman dan terus berbenah.

"Dalam jangka panjang, kami ingin event ini menjadi agenda tahunan yang mampu menggerakkan ekonomi kawasan secara berkelanjutan," ucap Ahmad Nur Aulia.

Baca juga: Strategi integrasi pariwisata Bali-NTB-NTT mulai disiapkan


Pewarta : Awaludin
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025