Bima (ANTARA) - Seorang anak di Kabupaten Bima ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus sungai selama 6 jam, saat ia bermain bersama teman-temannya. Jasad korban ditemukan sekitar dua kilometer dari lokasi awal ia dinyatakan hilang, Kamis malam.
Korban bernama Muhammad Ikbal alias Gito (11), warga Desa Kenanga, Kecamatan Bolo. Ia dilaporkan, hilang pada Kamis sore setelah terbawa arus Sungai Desa Kenanga ketika bermain di aliran sungai bersama beberapa rekannya.
Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 16.00 WITA. Menurut keterangan warga, korban dan teman-temannya awalnya melompat ke sungai mengikuti arus air. Saat mencoba meraih tangga besi yang tertanam di tebing bendungan, Ikbal gagal berpegangan dan tubuhnya langsung terseret arus deras. Teman-temannya yang panik kemudian bergegas meminta pertolongan warga.
Kepala Kantor SAR Mataram melalui Koordinator Pos SAR Bima, M. Darwis, mengatakan, pihaknya langsung mengerahkan Tim Rescue setelah menerima laporan hilangnya korban.
"Pencarian kami fokuskan di sepanjang aliran Sungai Desa Kenanga, menyisir dari titik hilang menuju wilayah hilir," ujar Darwis.
Baca juga: Banjir bima putuskan akses dan tewaskan anak
Pencarian dilakukan dengan melibatkan unsur SAR dari berbagai instansi, mulai dari TNI, Polairud Polres Bima, TSBK Kota Bima, BPBD Kota Bima, hingga masyarakat setempat. Tim menggunakan sejumlah peralatan seperti perahu karet, peralatan SAR air, Aqua Eye, peralatan komunikasi, serta dukungan medis.
Setelah upaya pencarian yang berlangsung hingga malam hari, warga setempat akhirnya menemukan jenazah korban sekitar pukul 22.40 WITA, berjarak sekitar dua kilometer ke arah timur dari lokasi jatuhnya korban. Tim SAR gabungan segera mengevakuasi korban dan menyerahkannya kepada pihak keluarga.
"Korban ditemukan oleh warga yang sedang menyusuri aliran sungai. Selanjutnya kami lakukan evakuasi sesuai standar dan proses penyerahan kepada keluarga berlangsung aman," kata Darwis.
Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian resmi ditutup. Pihak SAR mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi sungai, terutama saat debit air meningkat akibat hujan deras yang melanda sejumlah wilayah di Bima.
Baca juga: Lansia hilang terseret banjir ditemukan tewas di Perairan Sai Bima
Baca juga: Pemkab Bima tetapkan status darurat bencana selama 14 hari
Baca juga: Status siaga ditetapkan, Bima bersiap hadapi cuaca ekstrem