Lombok Timur (ANTARA) - Sebanyak 254 Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) di Kabupaten Lombok, Nusa Tenggara Barat ( NTB) siap menampung produksi air minum dalam kemasan yang merupakan produk lokal di daerah setempat.

"Hal itu merupakan salah satu langkah untuk mengamankan program presiden Prabowo Subianto dalam hal ketahanan pangan," kata Koordinator Kabupaten Pengawas Koperasi Merah Putih Lombok Timur Ahmad Yani di Lombok Timur, Kamis.

Ia mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk mengedepankan hasil produksi daerah, dalam hal air minum produk dari perusahaan milik daerah (BUMD) sesuai program Prabowo dalam hal pemberdayaan ekonomi lokal.

"Karena itu seluruh grai Koperasi Merah Putih di Lombok Timur yang saat ini tengah di bangun, sebanyak 22 koperasi di antaranya telah beroperasi itu, akan memprioritaskan penyediaan hasil produksi UMKM dan hasil produksi BUMD bagi masyarakat desa anggota koperasi," katanya.

Baca juga: Bupati Lotim minta pengurus kopdes tidak untung duluan

''Koperasi desa di Lombok Timur memang tidak menolak produk luar daerah, tetapi produk dalam daerah menjadi prioritas,'' katanya.

Ia mengatakan hingga saat ini telah terbangun dan beroperasi 22 koperasi desa dari jumlah total 254 yang dalam proses persiapan.

 ''Tahun 2026 mendatang semua bangunan Kopdes di Lombok Timur harus sudah terbangun,'' katanya.

Saat ini pihaknya terus melakukan konsultasi dan komunikasi untuk pembangunan Kopdes tersebut, dari soal kepengurusan, pembangunan konstruksi Kopdes, hingga sub bidang usaha yang akan dilaksanakan.

Baca juga: Notaris saling berebut buat akta Kopdes Merah Putih di Lombok Timur

Sementara itu Dirut PT Energi Selaparang, Joyo Supeno mengatakan, pihaknya siap menyediakan seluruh kebutuhan air minum kemasan untuk Kopdes di Lombok Timur.

."Berapapun kebutuhan Kopdes nantinya kita akan siapkan,'' katanya.

Pihaknya saat ini tengah berbenah untuk penyiapan stok produk seperti yang diminta oleh Kopdes di si Lombok Timur.

''Kami sedang mencoba mempelajari alur atau sistem distribusi untuk Kopdes tersebut. Tentu saja kami akan berproduksi mengikuti permintaan pasar yang terus melonjak setiap harinya dari pasar yang masih sangat terbuka," katanya.

Persiapan yang dimaksud antara lain soal mesin produksi dan karyawan, manajemen serta alat produksi lainnya. '

"Pembenahan di dalam perusahaan tersebut pada gilirannya nanti akan mampu menyiapkan produksi seperti permintaan pasar,'' katanya.


Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025