Mataram (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan Nusa Tenggara Barat (NTB) memperkuat peran wadah dan Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai) melalui kegiatan upgrading skill dan monitoring evaluasi kinerja sebagai upaya meningkatkan kompetensi serta profesionalisme agen di lapangan.

Kegiatan yang digelar BPJS Ketenagakerjaan NTB tersebut diikuti perwakilan wadah dan Perisai dari berbagai wilayah di NTB, dengan fokus pada penguatan kapasitas pemasaran, berbagi praktik baik antarwadah, serta pemberian apresiasi atas kinerja Perisai.

Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan NTB, Nasrullah Umar, mengatakan Perisai memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam memperluas cakupan kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan, khususnya bagi pekerja sektor informal atau bukan penerima upah.

"Jumlah pekerja informal di NTB mencapai sekitar 1,1 juta orang. Dari angka tersebut, sebanyak 286 ribu pekerja telah terlindungi BPJS Ketenagakerjaan atau sekitar 25 persen. Capaian ini belum ideal, namun patut disyukuri karena merupakan hasil kerja bersama," katanya.

Ia menjelaskan, kontribusi Perisai sangat signifikan terhadap peningkatan kepesertaan. Dari total 286 ribu pekerja informal yang terlindungi, sekitar 144 ribu peserta atau 50 persen berasal dari kanal Perisai di seluruh NTB.

"Secara keseluruhan, Perisai berkontribusi sebesar 7,8 persen terhadap capaian Universal Coverage Jamsostek di Provinsi NTB," ujarnya.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan NTB gelar customer gathering untuk perkuat sinergi

Selain berdampak pada peningkatan kepesertaan, peran Perisai juga tercermin dari manfaat nyata yang diterima peserta. BPJS Ketenagakerjaan mencatat sebanyak 1.744 kasus klaim berasal dari peserta yang direkrut oleh Perisai, dengan total nilai manfaat mencapai Rp64,1 miliar.

Nasrullah menilai angka tersebut menjadi bukti konkret bahwa kerja Perisai di lapangan memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan pekerja dan keluarganya.

"Di balik setiap klaim, ada keluarga yang terbantu, ada anak yang tetap bisa melanjutkan pendidikan, dan ada kehidupan yang terus berjalan meski risiko kerja terjadi," ucapnya.

Baca juga: Pekerja wisata di zona rentan

Melalui kegiatan Upgrading Skill dan evaluasi kinerja ini, BPJS Ketenagakerjaan NTB juga melakukan pemantauan capaian Perisai, mengidentifikasi kendala di lapangan, serta merumuskan langkah perbaikan berkelanjutan.

Menurut Nasrullah, kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang evaluasi, tetapi juga momentum untuk menyatukan visi, memperkuat kapasitas, dan meningkatkan kolaborasi antarPerisai.

"Ke depan tantangan akan semakin besar, namun dengan kompetensi yang terus ditingkatkan dan komitmen bersama, Perisai diharapkan semakin kuat dan berdampak bagi perlindungan pekerja di NTB," katanya.


Pewarta : Awaludin
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025