Mataram (ANTARA) - Anggota DPD RI dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat Hj Robiatul Adawiyah mengajak masyarakat untuk menggunakan pilihnya pada Pemilu serentak 17 April 2019.
"Saya mengajak agar seluruh masyarakat NTB untuk mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April 2019," ujar Robiatul Adawiyah di Mataram, Sabtu.
Robiatul Adawiyah yang kembali mencalonkan diri menjadi calon anggota DPD nomor urut 43 ini mengatakan, pemilu merupakan pesta demokrasi yang setiap lima tahun dilaksanakan untuk memilih pemimpin sesuai kehendak rakyat.
Untuk itu, masyarakat sebagai pemilih untuk aktif memberikan suaranya pada Pemilu serentak 17 April 2019 dan tidak menjadi golongan putih (golput).
"Yang punyak hak pilih gunakan hak pilihnya. Jangan disia-siakan. Karena hak pilih itu adalah hadiah yang ekslusif dari institusi yang dimiliki warga negara dan diberikan hak menyatakan pilihannya untuk menentukan pemimpin dan wakil-wakilnya untuk kebijakan negara," jelasnya.
Menurut Robiatul, pemilu itu filosofinya mencari pemimpin rakyat untuk ditaati bersama. Oleh karena itu, pilihlah siapa yang dipilih sebebas-bebasnya sesuai dengan aspirasi masing-masing warga negara, tetapi jangan sampai terpecah belah.
"NTB dikaruniai dengan adanya keberagaman, baik suku, budaya, agama dan bahasa, namun kita tetap dibingkai dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ucapnya.
"Jadi, kita dianugerahi oleh Allah berbeda-beda dengan beragam budaya, bahasa agama dan suku. Itu adalah sunnatullah sehingga saya meminta agar kita tetap dan merawat persaudaraan kita bersama. Jangan karena urusan beda pilihan bupati, gubernur, anggota DPD dan pilpres kita saling bermusuhan. Saya ingatkan kepada kita bahwa pemilu adalah pesta demokrasi, jangan sampai bermusuhan gara-gara pemiliu kita harus rukun," ujarnya.
Karena itu, Robiatul mengingatkan warga NTB untuk tidak lupa memberikan hak pilihnya dengan ramai-ramai datang ke TPS.
"Makin banyak warga dan kaum milennial mendatangi TPS pada 17 April 2019, makin kuat legitimasi politik Pemilu serentak ini," katanya.
"Saya mengajak agar seluruh masyarakat NTB untuk mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April 2019," ujar Robiatul Adawiyah di Mataram, Sabtu.
Robiatul Adawiyah yang kembali mencalonkan diri menjadi calon anggota DPD nomor urut 43 ini mengatakan, pemilu merupakan pesta demokrasi yang setiap lima tahun dilaksanakan untuk memilih pemimpin sesuai kehendak rakyat.
Untuk itu, masyarakat sebagai pemilih untuk aktif memberikan suaranya pada Pemilu serentak 17 April 2019 dan tidak menjadi golongan putih (golput).
"Yang punyak hak pilih gunakan hak pilihnya. Jangan disia-siakan. Karena hak pilih itu adalah hadiah yang ekslusif dari institusi yang dimiliki warga negara dan diberikan hak menyatakan pilihannya untuk menentukan pemimpin dan wakil-wakilnya untuk kebijakan negara," jelasnya.
Menurut Robiatul, pemilu itu filosofinya mencari pemimpin rakyat untuk ditaati bersama. Oleh karena itu, pilihlah siapa yang dipilih sebebas-bebasnya sesuai dengan aspirasi masing-masing warga negara, tetapi jangan sampai terpecah belah.
"NTB dikaruniai dengan adanya keberagaman, baik suku, budaya, agama dan bahasa, namun kita tetap dibingkai dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ucapnya.
"Jadi, kita dianugerahi oleh Allah berbeda-beda dengan beragam budaya, bahasa agama dan suku. Itu adalah sunnatullah sehingga saya meminta agar kita tetap dan merawat persaudaraan kita bersama. Jangan karena urusan beda pilihan bupati, gubernur, anggota DPD dan pilpres kita saling bermusuhan. Saya ingatkan kepada kita bahwa pemilu adalah pesta demokrasi, jangan sampai bermusuhan gara-gara pemiliu kita harus rukun," ujarnya.
Karena itu, Robiatul mengingatkan warga NTB untuk tidak lupa memberikan hak pilihnya dengan ramai-ramai datang ke TPS.
"Makin banyak warga dan kaum milennial mendatangi TPS pada 17 April 2019, makin kuat legitimasi politik Pemilu serentak ini," katanya.