Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, menyelenggarakan upacara bendera peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila di halaman kantor Bupati Lombok Utara, Sabtu (1/6).
Upacara Harlah Pancasila tersebut diikuti oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Lombok Utara, pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, TNI/Polri, pelajar serta tamu undangan lainnya.
Dalam amanatnya, Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar, mengajak semua peserta upacara bersyukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya bisa mengikuti perayaan sejarah penting daur hidup negara pada peringatan Harlah Pancasila tahun 2019.
Bupati juga membacakan sambutan Pelaksana Tugas Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono, yang menyebutkan bahwa kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan kian memperkokoh konsep dan keyakinan bertanah air Indonesia.
Gugusan pulau diantara Samudra Pasifik dan Hindia, diantara benua Asia dan Australia, memiliki ruang hidup tanah-air sebagai satu kesatuan pada wilayah nusantara tumbuh flora dan fauna yang beragam.
Demikian pula secara antropologis dan sosiologis keberagaman ras, etnis, agama, dan budaya yang ada di Indonesia.
Lebih lanjut, Najmul menjelaskan, Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara digali oleh para pendiri bangsa merupakan suatu anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Diakui bahwa eksistensi ke-Indonesiaan, baik sebagai bangsa maupun sebagai negara masih dapat bertahan hingga kini berkat ideologi Pancasila. Sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi yang mesti terus diperjuangkan. Keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat, hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif.
"Proses internalisasi sekaligus pengalaman nilai-nilai Pancasila harus tertanam dalam hati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari," ucap bupati.
Menurut dia, berkat Pancasila yang berkelindan dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong keberagaman sebagai bintang penuntun keberagaman yang dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah Bhinneka Tunggal Ika.
"Sebagai bangsa yang besar, kita tidak akan meninggalkan sejarah, apa yang Bung Karno pernah sebut sebagai "Jas Merah": Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Untuk menghormati jasa pendiri bangsa sekaligus meneguhkan komitmen terhadap ideologi negara.
"Melalui peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni 2019, Pancasila perlu dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Najmul.
Bupati juga mengajak semua peserta upacara, terus secara konsisten merealisasikan nilai-nilai Pancasila.
Pada akhir rangkaian upacara, bupati memandu untuk menyanyikan lagi Mars Pancasila, menyemangati dan menyegarkan pentingnya Pancasila kepada seluruh peserta upacara.
Upacara Harlah Pancasila tersebut diikuti oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Lombok Utara, pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, TNI/Polri, pelajar serta tamu undangan lainnya.
Dalam amanatnya, Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar, mengajak semua peserta upacara bersyukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya bisa mengikuti perayaan sejarah penting daur hidup negara pada peringatan Harlah Pancasila tahun 2019.
Bupati juga membacakan sambutan Pelaksana Tugas Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono, yang menyebutkan bahwa kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan kian memperkokoh konsep dan keyakinan bertanah air Indonesia.
Gugusan pulau diantara Samudra Pasifik dan Hindia, diantara benua Asia dan Australia, memiliki ruang hidup tanah-air sebagai satu kesatuan pada wilayah nusantara tumbuh flora dan fauna yang beragam.
Demikian pula secara antropologis dan sosiologis keberagaman ras, etnis, agama, dan budaya yang ada di Indonesia.
Lebih lanjut, Najmul menjelaskan, Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara digali oleh para pendiri bangsa merupakan suatu anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Diakui bahwa eksistensi ke-Indonesiaan, baik sebagai bangsa maupun sebagai negara masih dapat bertahan hingga kini berkat ideologi Pancasila. Sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi yang mesti terus diperjuangkan. Keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat, hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif.
"Proses internalisasi sekaligus pengalaman nilai-nilai Pancasila harus tertanam dalam hati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari," ucap bupati.
Menurut dia, berkat Pancasila yang berkelindan dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong keberagaman sebagai bintang penuntun keberagaman yang dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah Bhinneka Tunggal Ika.
"Sebagai bangsa yang besar, kita tidak akan meninggalkan sejarah, apa yang Bung Karno pernah sebut sebagai "Jas Merah": Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Untuk menghormati jasa pendiri bangsa sekaligus meneguhkan komitmen terhadap ideologi negara.
"Melalui peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni 2019, Pancasila perlu dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Najmul.
Bupati juga mengajak semua peserta upacara, terus secara konsisten merealisasikan nilai-nilai Pancasila.
Pada akhir rangkaian upacara, bupati memandu untuk menyanyikan lagi Mars Pancasila, menyemangati dan menyegarkan pentingnya Pancasila kepada seluruh peserta upacara.