Mataram (ANTARA) - Sebanyak 485 orang pelajar di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Kabupaten Aceh Barat, mengikuti ujian akhir semester menggunakan aplikasi Android melalui ponsel pintar (smartphone).
"Semua mata pelajaran harus diisi menggunakan ponsel oleh para siswa, mulai saat ini kita menerapkan ujian menggunakan teknologi, tidak lagi menggunakan kertas sebagai sarana ujian," kata Kepala MTsN Aceh Barat, Al Munawar Khalil kepada Antara di Meulaboh, Selasa.
Ada pun perincian pelajar yang ikut ujian tersebut masing untuk siswa kelas satu sebanyak 293 orang dan untuk kelas dua diikuti 188 orang, dengan total mata pelajaran yang harus diikuti sebanyak 14 bidang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Tujuan penggunaan aplikasi tersebut, kata dia, agar menghemat biaya operasional madrasah dalam penyediaan kertas, memudahkan guru mengoreksi dan memeriksa hasil ujian, dan memudahkan anak-anak dalam menggunakan teknologi ponsel ke arah yang lebih positif dan bermanfaat.
"Tujuannya, agar para siswa dapat dibatasi menggunakan ponsel yang sifatnya negatif," katanya.
Meski baru pertama kali digelar, proses ujian yang diikuti ratusan pelajar tersebut berjalan lancar tanpa ada kendala yang berarti dan sangat efektif.
Bagi pelajar yang tidak memiliki ponsel, pihak sekolah juga sudah menyurati orangtua/wali agar bersedia meminjamkan ponselnya agar sang anak dapat mengikuti ujian.
Bagi anak didik yang betul-betul tidak memiliki sarana tersebut, sekolah ikut menyediakan fasilitas ujian menggunakan komputer di laboratorium madrasah.
Meski baru dilaksanakan kali ini di Aceh Barat, pelaksanaan ujian berbasis perangkat teknologi tersebut dinilai berhasil karena sebagian besar anak didik mampu mengisi setiap soal yang diisi melalui ponsel masing-masing, kata Al Munawar Khalil.*
"Semua mata pelajaran harus diisi menggunakan ponsel oleh para siswa, mulai saat ini kita menerapkan ujian menggunakan teknologi, tidak lagi menggunakan kertas sebagai sarana ujian," kata Kepala MTsN Aceh Barat, Al Munawar Khalil kepada Antara di Meulaboh, Selasa.
Ada pun perincian pelajar yang ikut ujian tersebut masing untuk siswa kelas satu sebanyak 293 orang dan untuk kelas dua diikuti 188 orang, dengan total mata pelajaran yang harus diikuti sebanyak 14 bidang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Tujuan penggunaan aplikasi tersebut, kata dia, agar menghemat biaya operasional madrasah dalam penyediaan kertas, memudahkan guru mengoreksi dan memeriksa hasil ujian, dan memudahkan anak-anak dalam menggunakan teknologi ponsel ke arah yang lebih positif dan bermanfaat.
"Tujuannya, agar para siswa dapat dibatasi menggunakan ponsel yang sifatnya negatif," katanya.
Meski baru pertama kali digelar, proses ujian yang diikuti ratusan pelajar tersebut berjalan lancar tanpa ada kendala yang berarti dan sangat efektif.
Bagi pelajar yang tidak memiliki ponsel, pihak sekolah juga sudah menyurati orangtua/wali agar bersedia meminjamkan ponselnya agar sang anak dapat mengikuti ujian.
Bagi anak didik yang betul-betul tidak memiliki sarana tersebut, sekolah ikut menyediakan fasilitas ujian menggunakan komputer di laboratorium madrasah.
Meski baru dilaksanakan kali ini di Aceh Barat, pelaksanaan ujian berbasis perangkat teknologi tersebut dinilai berhasil karena sebagian besar anak didik mampu mengisi setiap soal yang diisi melalui ponsel masing-masing, kata Al Munawar Khalil.*