Mataram (ANTARA) - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita meyakini kerja sama dengan TNI AD melalui TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) mampu mempercepat penanganan masalah-masalah sosial terutama di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Indonesia.
"Kami sangat mendukung TMMD karena kami percaya bisa memberikan manfaat membawa percepatan program-program di Kementerian Sosial," kata Mensos pada Rapat Koordinasi Teknis TMMD ke-105 Tahun 2019 di Mabes TNI AD di Jakarta, Kamis (20/6).
Menurut Agus, terkait TMMD yang dilaksanakan di 50 titik diharapkan bisa dilaksanakan di daerah 3T yang aksesnya sangat sulit dan sering menjadi kendala bagi Kemensos untuk menjangkau daerah-daerah tersebut.
Baca juga: Komandan Korem 131/Santiago tutup TMMD ke-104 di Talaud
"Kami percaya TNI mempunyai kapasitas terutama terkait fasilitas, infrastruktur maupun mobilitas untuk mencapai wilayah 3T," katanya.
Dengan kemampuan TNI terutama TNI AD tersebut maka sinergi program-program di Kemensos bisa ditingkatkan.
"Kita sama-sama memerangi kemiskinan, memeratakan pembangunan dan menyelesaikan permasalahan sosial yang ada di masyarakat," kata Agus menambahkan.
Lebih lanjut Agus mengatakan, kerja sama yang dilakukan misalnya dalam program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang banyak tersebar di wilayah-wilayah pelosok Indonesia. Untuk rehabilitasi rutilahu menjadi layak huni, Kemensos menyediakan anggaran sebesar Rp15 juta per unit dan akan dibangun bersama-sama TNI dalam TMMD.
Selain itu juga dalam kegiatan pemberdayaan komunitas adat terpencil, dan perlindungan sosial korban bencana alam serta penekanan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, dan kesetiakawanan sosial dalam pelaksanaan TMMD.
TMMD merupakan program terpadu antara TNI dengan Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Daerah serta komponen masyarakat untuk mendukung program pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan.
"Kami sangat mendukung TMMD karena kami percaya bisa memberikan manfaat membawa percepatan program-program di Kementerian Sosial," kata Mensos pada Rapat Koordinasi Teknis TMMD ke-105 Tahun 2019 di Mabes TNI AD di Jakarta, Kamis (20/6).
Menurut Agus, terkait TMMD yang dilaksanakan di 50 titik diharapkan bisa dilaksanakan di daerah 3T yang aksesnya sangat sulit dan sering menjadi kendala bagi Kemensos untuk menjangkau daerah-daerah tersebut.
Baca juga: Komandan Korem 131/Santiago tutup TMMD ke-104 di Talaud
"Kami percaya TNI mempunyai kapasitas terutama terkait fasilitas, infrastruktur maupun mobilitas untuk mencapai wilayah 3T," katanya.
Dengan kemampuan TNI terutama TNI AD tersebut maka sinergi program-program di Kemensos bisa ditingkatkan.
"Kita sama-sama memerangi kemiskinan, memeratakan pembangunan dan menyelesaikan permasalahan sosial yang ada di masyarakat," kata Agus menambahkan.
Lebih lanjut Agus mengatakan, kerja sama yang dilakukan misalnya dalam program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang banyak tersebar di wilayah-wilayah pelosok Indonesia. Untuk rehabilitasi rutilahu menjadi layak huni, Kemensos menyediakan anggaran sebesar Rp15 juta per unit dan akan dibangun bersama-sama TNI dalam TMMD.
Selain itu juga dalam kegiatan pemberdayaan komunitas adat terpencil, dan perlindungan sosial korban bencana alam serta penekanan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, dan kesetiakawanan sosial dalam pelaksanaan TMMD.
TMMD merupakan program terpadu antara TNI dengan Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Daerah serta komponen masyarakat untuk mendukung program pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan.