Mataram (ANTARA) - Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) melalui bidang Paralayang Indonesia berkeinginan untuk mendorong Bukit Kekep Desa Lengkong Wonosobo sebagai destinasi arena paralayang berkelas internasional.
"Lokasinya sangat bagus untuk paralayang, sudah sewajarnya jika ini dijadikan lapangan internasional. Jika ada kejuaraan selanjutnya baik nasional dan internasional, kami akan rekomendasikan Wonosobo," tutur Ketua Paralayang Indonesia Wahyu Yudha di Wonosobo, Jumat.
Ia menilai, Bukit Kekep yang berada di ketinggian sekitar 1.200 mdpl itu memiliki pemandangan yang indah sehingga bisa menarik pegiat paralayang lokal dan luar negeri.
Selain itu, Wonosobo juga dikenal dengan kabupaten yang memiliki daya tarik wisata yang cukup luas mulai dari kuliner hingga budaya.
"Tidak semua tempat punya lokasi sebagus Wonosobo," katanya menambahkan.
Sehubungan dengan penyelenggaraan kejuaraan Paralayang Trip of Indonesia (TroI) seri II, ia menilai kegiatan yang diinisiasi Kementerian Pemuda dan Olahraga RI tersebut membawa dampak signifikan pada perkembangan olahraga paralayang nasional.
Olahraga paralayang juga memberikan dampak di tiga aspek, yaitu prestasi, edukasi, dan rekreasi.
"Kalau prestasi, banyak peserta lokal yang bisa berpartisipasi. Edukasi, pengenalan olahraga ini kepada masyarakat sehingga bisa lebih dikenal. Sedangkan rekreasi, bisa jadi potensi wisata paralayang tandem," pungkas Yudha.
"Lokasinya sangat bagus untuk paralayang, sudah sewajarnya jika ini dijadikan lapangan internasional. Jika ada kejuaraan selanjutnya baik nasional dan internasional, kami akan rekomendasikan Wonosobo," tutur Ketua Paralayang Indonesia Wahyu Yudha di Wonosobo, Jumat.
Ia menilai, Bukit Kekep yang berada di ketinggian sekitar 1.200 mdpl itu memiliki pemandangan yang indah sehingga bisa menarik pegiat paralayang lokal dan luar negeri.
Selain itu, Wonosobo juga dikenal dengan kabupaten yang memiliki daya tarik wisata yang cukup luas mulai dari kuliner hingga budaya.
"Tidak semua tempat punya lokasi sebagus Wonosobo," katanya menambahkan.
Sehubungan dengan penyelenggaraan kejuaraan Paralayang Trip of Indonesia (TroI) seri II, ia menilai kegiatan yang diinisiasi Kementerian Pemuda dan Olahraga RI tersebut membawa dampak signifikan pada perkembangan olahraga paralayang nasional.
Olahraga paralayang juga memberikan dampak di tiga aspek, yaitu prestasi, edukasi, dan rekreasi.
"Kalau prestasi, banyak peserta lokal yang bisa berpartisipasi. Edukasi, pengenalan olahraga ini kepada masyarakat sehingga bisa lebih dikenal. Sedangkan rekreasi, bisa jadi potensi wisata paralayang tandem," pungkas Yudha.